Panglima TNI dan rombongan saat akan menjajal jalan Batas Batu-Mumugu

Panglima TNI dan rombongan saat akan menjajal jalan Batas Batu-Mumugu

JAYAWIJAYA (PB) : Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama KASAD Jenderal TNI Mulyono dan rombongan Bupati serta Wakil Bupati Jayawijaya mengecek kondisi jalan Batas Batu-Mumugu yang telah dibuat oleh Prajurit TNI pada Kamis (02/02/2017).
Guna memastikan kondisi jalan, Panglima TNI sengaja menggunakan sepeda motor, dan mengaku puas ternyata jalan sudah mulus, serta beberapa tempat sudah diaspal dan sangat layak untuk dilalui.
“Tugas TNI dalam pembuatan jalan sudah seratus persen selesai. Tempat terberat adalah di Batas Batu, kabupaten Nduga-Mumugu, wilayah kabupaten Asmat, karena medan berawa dan hanya bisa dilalui lewat sungai. Selain itu di daerah Yuguru harus dikikis dengan alat atau bahan peledak karena merupakan tebing batu,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo dalam rilis yang diterima redaksi Papua Bangkit.
Lanjut dia, masyarakat kini sudah merasakan manfaat jalan yang dibuat. Dimana jika biasanya masyarakat harus menempuh 12 jam perjalanan lewat, namun bila jalur darat ditempuh hanya 3 jam.
“Saat ini masih ada 35 jembatan masih dalam proses pembangunan,” papar Jenderal Gatot Nurmantyo.
Senada Komandan Resimen Zeni Kontruksi Direktorat Zeni Angkatan Darat, Kolonel CZI Arief Novianto yang juga selaku Dansatgas Peningkatan dan Pembangunan Jalan Wamena Mumugu (PPJWM) menjelaskan, Satgas PPJWM telah menyelesaikan tanggung jawabnya menembus belantara pegunungan Tengah Papua dari Wamena ke Mumugu. “Program ini merupakan solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah Papua,” katanya.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur ini bisa membuka keterisolasian Wamena (kabupaten Jayawijaya), Mbua, Paro, Batas Batu yang merupakan wilayah kabupaten Nduga dengan Mamugu yang masuk wilayah Asmat menuju Pantai selatan Papua.
“Panjang jalan yang dikerjakan 278,600 Km melewati daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan Wamena-Mamugu melalui 40 sungai dimana 35 sungai belum ada jembatan dan 8 sungai terdapat jembatan sementara dari kayu. Pengerjaan jalan ini mengerahkan satuan baik dari Kodam XVII/Cenderawasih maupun dari luar Kodam meliputi Satuan Zipur, Zikon, Kesehatan, Perhubungan dan Satuan Pengamanan dari Satuan tempur serta dengan mengerahkan alat berat yang dimiliki TNI AD,” jelasnya.
Adapun dengan dibangunnya jalan poros Wamena-Mamugu, akan memperlancar distribusi barang dari dan ke daerah Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya. Sehingga diharapkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat Papua, mendukung pembangunan di Papua.
“Sehingga tidak ada lagi daerah yang terisolir serta pembangunan dapat terwujud yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua,” pungkas Kolonel CZI Arief Novianto. (Admin)

Facebook Comments Box