Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat mengunjungi korban pertikaian Intan Jaya di RS NAbire

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat mengunjungi korban pertikaian Intan Jaya di RS NAbire

JAYAPURA (PB) : Kepolisian Daerah Papua melakukan evakuasi terhadap korban luka-luka, pasca pecahnya konflik antar pendukung pasangan calon (Paslon) kepala daerah kabupaten Intan Jaya untuk dibawa ke RSUD Nabire.

Dari data yang diperoleh, pada Sabtu (26/2), pesawat jenis Caravan milik Aviastar yang dicarter aparat kepolisian, tiga kali melakukan evakuasi dan tercatat sudah ada 36 orang saat ini berada di Nabire untuk mendapat pertolongan medis.

Sebanyak 12 orang terpaksa mendapat perawatan intensif akibat luka parah yang diderita. Sedangkan 24 orang lainnya baru menjalani pemeriksaan medis, Senin (27/2). Semua korban rata-rata mendapat luka akibat terkena panah.

Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw memgakui cukup sulit untuk mengevakuasi para korban, apalagi harus menggunakan pesawat dan membutuhkan cauca yang baik.

“Saat ini ada 12 korban dirawat inap di RSUD Nabire, yang lain berada di rumah keluarganya yang ada disini, karena hanya mendapat luka ringan. Nantinya, besok (red,) mereka akan diperiksa para medis,” bilang Kapolda mengunjungi para korban di RSUD Nabire, Minggu (26/2).

“Tadi pagi dua pesawat sudah terbang keatas, namun karena cuaca kurang memungkinkan terpaksa di tunda, tapi kami akan terus berupaya mengevakuasi korban,” sambungnya.

Kapolda menyebut, untuk sementara mengambil alih pemerintahan, mengingat tak adanya pemerintahan di Intan Jaya.

Terkait isu yang menyebutkan, ada korban jiwa mau pun luka-luka karena terkena tembakan senjata api, Kapolda Waterpauw menyebut itu tak benar.

“Kalau dibilang ada korban tewas karena kena tembak, itu tidak benar. Semua korban luka maupun korban meninggal dunia, itu terkena panah. Dan saya ulangi lagi yang berhak dan berwenang mengunakan senjata api sesuai UU hanya aparat penegak hukum,” pungkasnya. (Admin)

 

Facebook Comments Box