Keberhasilan pembangunan Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Papua, tak lepas dari peran seorang Sarles Brabar, SE.M.Si. Pria kelahiran Biak, 12 September 1966 lulusan Strata Dua (S2) Magister Ilmu Ekonomi Universitas Cenderawasih (Uncen) ini, sudah dua puluh tahun lebih bergelut di bidang penyuluhan KB. Kini, suami dari Dra. Karolina Wenggi, MH sejak Januari 2016, dipercayakan sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua.

Kesuksesan ayah dari Alfa dan Laura Brabar ini bukan sesuatu yang instan. Datang dari keluarga sederhana di Biak Utara, Sarles muda harus berjuang keras untuk bisa bangkit di tengah kesulitan hidup dan biaya kuliah yang berat di Jayapura. Namun tekad dan daya juangnya untuk maju membuahkan hasil. Ia menyelesaikan bangku Strata Satu (S1) di Universitas Ottow Geisler. “Saya ingat dulu saat kuliah, dulu sering jalan kaki dari Padang Bulan ke Kampus Ottow Geisler Kotaraja Dalam karena tak punya uang,” kenang putra  dari Nataniel Brabar (alm) dan Yuliana Krar ini.

Sejak 1994, Sarles diterima menjadi PNS Penyuluh KB di Kabupaten Jayapura. Ia kemudian pindah ke Kota Jayapura dan sempat bekerja bersama Benhur Tomi Mano (Wali Kota Jayapura terpilih) kala masih menjadi camat. Sejumlah jabatan sebagai kepala seksi dan kepala bidang juga pernah diembannya. Dedikasi yang ditunjukkan Sarles membuat ia dipercayakan menjadi Pelaksana BKKBN Perwakilan Papua Barat di Manokwari. Sampai akhirnya ia dilantik sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Papua, 28 Januari 2016 di Jakarta.

Kendati berada di pucuk pimpinan, Sarles tetaplah sosok yang rendah hati, ramah dan tak sok kuasa. Talenta kepemimpinannya berlandaskan kasih. Ia pribadi yang selalu bersyukur pada sesama dan Tuhan. Ceria berkarya penuh dedikasi pada amanah yang diembannya.

“Jabatan itu tidak akan kekal. Tapi apa yang kita lakukan hari ini akan selalu dikenang oleh orang lain. Maka dalam kerja, saya punya prinsip, bermitra dengan banyak orang akan membuat kita semakin diperkaya untuk sama-sama berkarya lebih baik,” kata Sarles kepada Majalah Papua Bangkit. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box