Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal didampingi Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit memukul tifa sebagai tanda dibukanya kegiatan seminar kebangsaan di Fave Hotel Jayapura, Selasa (1/8/2017).

JAYAPURA (PB) – Ikatan Keluarga Alumni Sulawesi Utara di Papua (IKASUP) menggelar kegiatan Seminar Kebangsaan. Seminar sehari yang mengambil tema, “Merajut Semangat Persaudaraan dan Persatuan,” berlangsung di Hotel Fave, Kota Jayapura, Selasa (1/8/2017), dihadiri keluarga besar IKASUP, dan perwakilan sejumlah elemen masyarakat di wilayah ini.

“Kita prihatin dengan merebaknya paham radikalisme di negara kita saat ini. Sehingga kami mencoba untuk menggelar kegiatan seminar, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten. Melalui seminar ini, kita bisa memaknai apa yang dinamakan kemajemukan, persaudaraan, bagaimana kita bersama sama memikirkan kondisi bangsa kita,” ungkap Ketua Panitia, Pdt. Christian Warouw saat memberikan laporan.

Warouw memberikan  contoh bagaimana kehidupan masyarakat di Manado, Sulawesi Utara yang sangat menghormati keberagaman. Selain membahas soal paham radikalisme, di kesempatan itu juga dibahas mengenai pelaksanaan Pilkada serentak 2018 (Pilgub dan Pilkada 7 Kabupaten-red) di Papua.  “Bagaimana kita mengawal pilkada yang independen, aman, dan bermartabat demi Papua yang lebih maju aman ke depan,” ucapnya.

Sementara itu dalam arahannya  Wakil Ketua Dewan Pembina IKASUP yang juga Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit menyambut baik kegiatan seminar ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan kegiatan positif guna menambah wawasan kebangsaan.  Bagaimana memberikan sumbangan pikiran untuk organisasi, juga membantu pembangunan daerah Papua serta bangsa dan negara.

“Temanya sangat luar biasa. Karena masalah persatuan dan kesatuan seringkali diperdebatkan. Nah ini menjadi tugas kita semua sebagai warga negara. Karena siapa lagi yang bisa tingkatkan harkat dan martabat bangsa kita kalau bukan kita. Begitupun untuk Papua, siapa lagi kalau bukan warga Papua,” puji Pangdam yang di kesempatan itu juga akan memberikan materi terkait wawasan kebangsaan.

Melalui kegiatan seminar ini, semua komponen stakeholder dapat bersatu padu memberikan sumbang pemikiran, sehingga  pelaksanaan pembangunan dapat berjalan baik sampai di tingkat kabupaten kota di Papua. “Semua harus bersatu padu, bahu membahu untuk membangun daerah ini,” ajaknya.

Pangdam juga mengingatkan kepada semua yang hadir untuk tidak menyibukkan diri dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Ia mencontohkan seperti proses Pilkada, dimana sejumlah daerah harus dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU), dan harus menimbulkan korban jiwa.

“Semua itu tidak ada gunanya, kalau kita punya pemikiran lebih maju harus bisa memberikan pencerahan, jangan sampai ada jatuh korban manusia. Tentunya ini membuat kita prihatin,” tuturnya.

Dengan seminar kabangsaan ini, seperti merajut kembali benang yang terkoyak, dengan bersatu padu membangun negara dan juga Provinsi Papua yang dicintai.

Sementara itu Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal yang hadir ini juga memberikan apresiasi dan menyambut gembira atas pelaksanaan kegiatan seminar. Menurutnya, ini merupakan kegiatan yang patut dicontoh oleh Ikatan Alumni lainnya di Papua.

“Selama ini kan konotasi alumni itu tempat ngumpul – ngumpul ajang reunian. Saya melihat IKASUP bagus skali. Kerukunan seperti ini dengan melihat kelebihan yang dimiliki ikut peduli dengan kondisi Papua. Bagaimana berusaha memikirkan dan memberikan solusi. Harapan kita organisasi lain juga bisa memberika sumbangsih seperti ini, sehingga pemerintah juga mendapatkan masukan yang baik,”kata Wagub Klemen.

Dengan perbedaan yang luar biasa diajak semua pihak yang hadir harus bangga  menjadi bangsa yang besar. “Jadi kalau di Papua ada gerombolan (OPM) tantangan kita bukan hanya itu. Kalau Jenderal Sudirman bilang, lebih baik amankan rumah dan pekarangan masing masing. Jadi kalau itu dilakukan di daerah ini, maka akan aman luar biasa. Sebab harapan kita bersama adalah Papua menjadi tanah yang aman dan damai,” tukasnya.

Wagub Klemen juga mengingatkan bela negara bukan hanya tanggung jawab TNI/Polri. Akan  tetapi menjadi tanggungjawab semua warga negara. (YMF)

Facebook Comments Box