Salah satu warga sipil yang terkena tembakan saat mendapat perawatan medis. (Foto IST)

JAYAPURA (PB) : Aparat Brimob dilaporkan menembaki sejumlah warga kabupaten Deiyai, Papua pada Selasa (01/08/2017) petang. Penembakan dilakukan guna membubarkan aksi warga yang menyerang kamp pekerja PT Putra Dewa Paniai yang tengah mengerjakan proyek jembatan Oneibo di Kampung Bomou, Distrik Tigi.

Dari data yang diperoleh Papua Bangkit dari sumber dilapangan, dilaporkan akibat penembakan itu seorang warga atas nama Marius meninggal dunia dan Enam orang lainnya masih mendapat perawatan intensif di RS Paniai.

Kabar adanya korban meninggal dibantah pihak Kepolisian Daerah Papua, melalui Kabid Humas Kombes AM Kamal yang menyebut tak ada korban tewas. Menurutnya, pihak Brimob yang berada dilokasi hanya mengamankan kamp dan berusaha membubarkan warga dengan menggunakan peluru karet.

Data kronologis dari warga menyebut, kejadian ini berawal Selasa sore, 1 Agustus 2017, sekitar pukul 16.30 waktu setempat.

Ketika itu seorang pemuda tenggelam saat bersama teman-temanya mandi di Kali Oneibo, Deiyai. Dia sempat ditolong dan kritis, sehingga Warga setempat memohon bantuan kendaraan kepada pihak perusahaan yang sedang membangun jembatan Kali Oneibo untuk dilarikan ke rumah sakit. Namun pihak perusahaan tidak menggubris, sehingga salah seorang warga harus ke Waghete untuk memanggil kendaraan yang jaraknya cukup jauh, kira-kira 10 kilo.

Terjadilah tawar-menawar dan tak membuahkan hasil. Lima jam berselang, mobil pun didapat. Korban lalu cepat-cepat dibawa ke rumah sakit itu. Sekitar 2,5 jam perjalan dengan mobil ke RSUD Paniai di Madi. Namun lagi-lagi, nyawa korban tak tertolong.

Keluarga dan kerabat korban berpikiran bahwa dia sedianya tidak meninggal atau dapat tertolong jika permintaan menyewa mobil para pekerja jembatan diladeni. Mereka pun kecewa dan marah-marah pada para pekerja, yang ketika itu masih berada di sekitar areal pembangunan jembatan.

Tak lama berselang datang aparat gabungan polisi, brimob dan tentara yang langsung menembaki beberapa pemuda.

Sementara keterangan resmi Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menyebut, sedikitnya empat orang warga terluka akibat terkena tembakan peluru karet, saat terjadi bentrok antar warga dan aparat Kepolisian di area Camp PT. Putra Dewa Paniai yang tengah mengerjakan proyek jembatan Oneibo di Kampung Bomou, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai-Papua.

Menurut Kombes AM Kamal dalam siaran persnya Selasa malam, kejadian ini berawal dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh warga terhadap karyawan perusahaan.

Dimana sebelumnya seorang warga mendatangi kamp untuk meminta bantuan mengantar keluarganya yang sedang sakit untuk berobat ke rumah sakit. Namun karyawan (kepala tukang-red), tidak dapat membantu karena melihat kondisi yang sakit sudah cukup parah.

“Karyawan ini khawatir jangan sampai dia meninggal di perjalanan lalu kemudian masyarakat menuduh dan menuntutnya. Warga tersebut memahami apa yang dimaksud oleh karyawan tersebut. Namun berselang 15 menit datang seorang pemuda melaporkan ke kepala tukang untuk beristirahat kerja karena yang sakit sudah meninggal. Secara spontan masyarakat langsung menyerang kamp tersebut dan melakukan pemukulan terhadap karyawan,” jelas Kabid Humas soal kronologis awal kejadian.

Karena situasi yang ricuh, akhirnya manager perusahaan meminta bantuan aparat Kepolisian untuk datang mengamankan situasi. Tidak berapa lama aparat gabungan dari Polsek Tigi dan BKO Brimob Paniai dipimpin Kapolsek Tigi, Iptu H.M Raini dan Danton Brimob Iptu Aslam Djafar tiba di lokasi kejadian dan berusaha menenangkan massa. Mereka kemudian melakukan negosiasi dengan warga. Namun hal itu tidak diindahkan.

“Warga justru melakukan penyerangn terhadap aparat dengan menggunakan batu dan panah. Sehingga akhirnya anggota mengeluarkan  tembakan peringatan. Tetapi tembakan tersebut, membuat warga semakin membabi-buta dan melakukan penyerangan kepada anggota sehingga anggota melepaskan tembakan menggunakan peluru karet guna meredam aksi warga. Kapolsek kemudian memerintahkan anggota untuk mundur,” jelasnya lagi.

Akibat kejadian ini kaca mobil patroli Polsek pecah dilempar batu. Sedangkan empat warga yang terkena peluru karet langsung dievakuasi ke rumah sakit umum Deiyai dan sampai saat ini masih dalam perawatan tim medis.

“Sampai saat ini aparat Kepolisian dipimpin langsung oleh Kapolres masih bersiaga di Polsek Tigi. Rencananya Selasa besok Forkopimda setempat akan melaksanakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan warga kampung Oneibo untuk menyelesaikan persoalan ini,”tutupnya. (Marcel/PB)

 

 

Facebook Comments Box