Sekda Papua Hery Dosinaen saat meletakkan batu pertama pembangunan PAUD Seminari Santa Theresia di Arso XIV Kabupaten Keerom.

KEEROM (PB) – Sekretaris Daerah Provinsi Papua T.E.A Hery Dosinaen didampingi Bupati Keerom Celcius Watae, Rabu (9/8/2017) secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan PAUD Taman Seminari Santa Theresa milik Paroki Sang Penabur – Skanto, Kabupaten Keerom.

Lokasi PAUD ini bersebelahan dengan Gereja Katolik Tri Tunggal Mahakudus di Jln Poros Kampung Wulukubun, – Arso  XIV, Kab. Keerom. Peletakan batu pertama ini diawali dengan misa kudus yang dipimpin Pastor Ronny Guntur SVD dengan paduan suara SMAK Santa Theresa.

Saat memberikan sambutan, Sekda Hery Dosinaen mengatakan Pemerintah Provinsi Papua mengapresiasi seluruh denominasi gereja di Bumi Cenderawasih di mana atas prakarsa mereka, keterisolasian wilayah di atas tanah ini pada akhirnya mampu diterobos hingga berujung pada meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM).

Kata Sekda Papua Hery Dosinaen, unsur gereja memegang peranan terpenting diatas Tanah Papua. Keterlibatan gereja telah banyak berkontribusi dalam pembangunan, terlebih khusus di  lima wilayah adat.

“Sejak kehadiran gereja, umat di Papua sudah mulai maju pola pikirnya. Untuk itu, pemerintah sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya. Karena telah berperan membangun lima wilayah adat di Papua, “ucapnya.

Selain itu atas nama Gubernur Papua, Sekda juga memberikan bantuan dana hibah kepada umat Paroki Sang Penebus – Skanto, Kabupaten Keerom. Berkaitan dengan penyerahan bantuan kepada pihak gereja, Hery menyebut hal tersebut sudah sesuai dengan visi dan misi Gubernur Papua yang ingin membangun bidang keagamaan. Dimana kepala daerah berkeinginan kuat menghibahkan dana tunai, untuk dipergunakan pembangunan gereja.

“Yang pasti penyerahan bantuan ini merupakan satu bentuk perhatian Gubernur kepada pihak keagamaan dalam bentuk dana hibah. Namun bantuan kali ini berbeda dengan bantuan keagamaan yang dalam regulasi perdasus, diambil dari 10 persen anggaran pembangunan satu tahun anggaran lalu diberikan kepada semua lembaga agama tanpa membedakan,” ungkapnya.

Bantuan ini tidak hanya diberikan kepada umat Katolik saja. Tetapi umat beragama lainnya yakni  Islam, Protestan (GKI, Kingmi, GIDI, GPDI serta lainnya), Hindu, Budha juga diberikan. “Semuanya itu sudah terstruktur dalam satu regulasi di mana setiap tahun, secara otomatis diserahkan ke kepada semua lembaga keagamaan itu,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia berharap bantuan hibah kepada umat Paroki Sang Penabur yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur gereja yang ada, demi membina umat Katolik yang ada di kabupaten yang berbatasan dengan negara Papua Nugini itu.

Kemudian terkait pembangunan PAUD, Sekda berharap dapat membantu pemerintah menumbuh kembangkan anak, menjadi generasi muda yang handal dan berkembang menjadi calon pemimpin bangsa di atas negeri ini. (YMF)

Facebook Comments Box