Ketua Umum KAPP Pusat Merry Yoweni, didampingi anggota KAPP dan 13 Asosiasi Lokal Papua jumpa pers terkait penundaan Deklarasi Kebangkitan Ekonomi OAP.

JAYAPURA  (PB) – Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) terpaksa mengundurkan waktu pelaksanaan Deklarasi Kebangkitan Ekonomi Orang Asli Papua (OAP). Yang seharusnya digelar pada tanggal 30 Agustus, diundur ke tanggal 7 September 2017.

Soalnya pada tanggal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe tidak akan berada di tempat. Dalam keterangan persnya di Kantor KAPP di Waena, Kota Jayapura, Senin (28/8), Ketua Umum KAPP Pusat Merry Yoweni, didampingi anggota KAPP dan 13 Asosiasi Lokal Papua mengaku akibat pengunduran tersebut, pihaknya telah mengalami kerugian besar karena telah mendatangkan ribuan pengusaha dari daerah.

Setidaknya saat ini dari 29 kabupaten/kota anggota KAPP se-Papua, telah tiba di Jayapura ada delapan kabupaten di antaranya Kabupaten Yapen, Tolikara, Puncak, Nabire, Waropen. “Ini berdampak kepada kami dengan anggota yang berjumlah ribuan ditambah teman-teman asosiasi kurang lebih lima ribuan anggota, sehingga secara langsung ada kerugian besar yang KAPP alami dengan situasi politik kini,” akunya  yang dalam jumpa pers itu didampingi Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Asli (HIPAPRI) Papua, Frangky Mirino dan Sonny Wanma.

Merry mengaku terpaksa harus memikirkan dana tambahan untuk akomodasi dan konsumsi peserta yang sudah terlanjur datang. “Bayangkan saja tinggal kalikan saja 10 ribu kali Rp 25 ribu. Sudah bisa hitung sendiri berapa jumlahnya,” ungkapnya.

Kata dia, deklarasi kebangkitan ekonomi OAP ini merupakan kegiatan yang mendukung program nawacita Presiden Joko Widodo khususnya di Provinsi Papua. “Untuk itu, kami meminta Presiden Joko Widodo memperhatikan sistem perekonomian nasional yang adil dan merata serta tanpa kesenjangan sosial di Papua,” harapnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta Presiden Joko Widodo memperkuat usaha mikro menengah orang asli Papua agar bisa berdaya saing, sehingga dalam menggerakkannya perlu didukung sepenuhnya oleh Presiden Joko Widodo dan juga Gubernur Papua Lukas Enembe.

“Kami juga menolak semua intervensi dalam bentuk apapun dalam masa kepemimpinan Lukas Enembe-Klemen Tinal, yang telah menunjukkan keberpihakan akan kebangkitan ekonomi OAP,” tukasnya.

Dia berharap pada 7 September 2017, Gubernur Papua Lukas Enembe dapat berada di Bumi Cenderawasih dan menerima sepuluh ribu anggota KAPP yang akan turun untuk mendeklarasikan kebangkitan sebagai bentuk dukungan Nawacita Presiden Joko Widodo terhadap kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.  (YMF)

Facebook Comments Box