Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan dan SDM Johana OA Rumbiak, SE, MSi didampingi Wakapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Agus Rianto, Direktur Lalu Lintas Polda Papua Kombespol Drs. Mulia Hasudungan Ritonga, MSi, Kepala Dinas Perhubungan Papua Reky Ambrauw S.Sos M.Si dan Staf menekan sirene, saat melaunching Pencanangan Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan 2017-2018 di Halaman Kantor Gubernur Papua,

JAYAPURA (PB) : Seluruh elemen masyarakat, khususnya ke lima pilar selaku pemangku kepentingan (stake holders)diminta untuk  meningkatkan kerjasama dan berupaya memprioritaskan  keselamatan, keamanan dan kesadaran berlalu –lintas. Ke-5 pilar itu masing-masing  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan  Rakyat, Kementerian Perhubungan,   Kementerian Kesehatan dan Polri.

Hal itu dikatakan Staf Ahli  Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan  dan SDM Johana OA  Rumbiak, SE, MSi saat melaunching Pencanangan Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan 2017-2018 Provinsi Papua di Halaman Kantor Gubernur Papua,  Jayapura, Sabtu (26/7).

Kegiatan  yang  digelar  Direktorat  Lalu –Lintas Polda Papua ini mengusung  Thema Stop Pelanggaran Stop  Kekerasan Keselamatan untuk  Kemanusiaan dari Tanah Papua Menuju Indonesia Tertib Keselamatan  Nomor Satu diselingi  acara hiburan, seperti  atraksi baris-berbaris Polisi Cilik binaan Direktorat  Lalu –Lintas Polda Papua, cara  mengendarai kendaraan roda dua dari ASTRA Internasional, Yospan  dan door prize. 

Kata Annie yang mewakili Gubernur Papua, sesuai dengan hasil riset WHO, Indonesia menduduki peringkat kelima yang angka kematian akibat kecelakaan cukup tinggi.

“Untuk itu, perlu menjadi renungan dan perhatian kita bersama. Apalagi kita di Papua pun angka kecelakaan cukup tinggi,”jelasnya.

Saat ini Data pelanggaran dan kecelakaan tahun 2017 (Januari-Juli), jumlah pelanggaran sebanyak 1.878 pelanggar, jumlah kecelakaan 669 kejadian, jumlah korban meninggal 164 jiwa, korban luka berat 447 jiwa dan korban luka ringan sebanyak 580 jiwa.

“Jadi, rata-rata korban meninggal dunia per bulan sebanyak 23 jiwa, data tersebut cukup memprihatinkan,”katanya.

Dikatakannya, pihaknya  mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya ke lima pilar selaku pemangku kepentingan untuk meningkatkan kerjasama berupaya mewujudkan keselamatan, keamanan dan kesadaran berlalu lintas.

Mendesak

Untuk itu dirinya sekali lagi meminta kkepada  lima pilar, masing-masing  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan  Rakyat, Kementerian Perhubungan,   Kementerian Kesehatan dan Polri, secara rutin mensosialisasikan  keselamatan berlalu –lintas.

Kata dia, sosialisasi ini bukan hanya di  sekolah-sekolah. Akan tetapi juga diseluruh masyarakat.

Pemerintah sendiri menilai sosialisasi  keselamatan lalu lintas di sekolah-sekolah dan masyarakat  sangat urgen dan efektif,  apalagi pengguna kendaraan didominasi  siswa-siswi dan masyarakat.

Tidak hanya itu, ke-5 pilar juga perlu  menggelar   sweeping  perlengkapan kendaraan, seperti   penggunaamn helm standar,safety belt, STNK, BPKB, lampu dan lain-lain.

Menurutnya, pemerintah menargetkan dengan zero accident atau nol persen  fasilitas korban kecelakaan sampai dengan 50 persen pada tahun 2023.

Pasalnya, keselamatan merupakan hal yang pertama dan utama untuk diperhatikan saat akan menjalani aktivitas, khususnya berlalu lintas.

“Siswa-siswi merupakan   kelompok yang rentan terhadap ancaman kecelakaan lalu lintas, sehingga perlu dilakukan sosialisasi di sekolah-sekolah yang rutin dilakukan untuk mencapau  target  nol persen kecelakaan lalu lintas,”katanya.

Lanjutnya target nol persen  kecelakaan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab pemerintah maupun Polri. Akan tetapi   tanggung jawab semua lapisan masyarakat.

“Mari kita  terus berupaya,  agar  Papua menjadi tempat yang aman dan nyaman berlalu lintas,”ajaknya.

Sementara itu,  Wakapolda Papua Brigjen Pol Agus Rianto menjelaskan pencanangan Tahun Keselamatan Untuk Kemanusian ini dilaksanakan diseluruh Polda Se- Indonesia, dengan  tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas   dalam rangka menekan jumlah kecelakaan lalu lintas serta menurunkan fatalitas korban kecelakaan.

“Mudah-mudahan  melalui pencanangan ini, diupayakan  angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Papua menurun menjadi zero accident atau nol persen ,”tandasnya. (YMF)

 

Facebook Comments Box