Minister Counsellor dari Kedutaan Australia di Jakarta Fieur Davies.

JAYAPURA (PB) – Di hari Otsus, Selasa (21/11), Gubernur Papua Lukas Enembe didampingi Ketua DPRP Yunus Wonda, Sekda Papua Hery Dosinaen, Minister Counsellor dari Kedutaan Australia di Jakarta Fieur Davies dan Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Bappenas, Dr Ir Taufik Hanafi  melaunching Program Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera  yang disingkat Bangga Papua. Program ini untuk penguatan Gerbangmas Hasrat Papua.

Menurut Minister Counsellor dari Kedutaan Australia di Jakarta Fieur Davies program ini akan dilaksanakan pada triwulan pertama di bulan April 2018 dengan tiga kabupaten di tiga wilayah adat yang akan dijadikan pilot project yakni Paniai, Lanny Jaya dan Asmat. Program ini menggunakan dana otonomi khusus (Otsus), yang akan memberikan bantuan tunai kepada ibu – ibu asli Papua yang memiliki 0 – 4 tahun untuk membantu mereka menyediakan kebutuhan anak.

“Kami merasa senang dapat mendukung uji coba bantuan perlindungan sosial untuk anak melalui dua program yang didanai oleh Pemerintah Australia yaitu KOMPAK dan MAHKOTA. Kami telah memberikan dukungan teknis kepada Pemerintah Papua dalam merancang program ini, yang kami harapkan akan memberikan dampak nyata terhadap kesehatan dan pengembangan anak usia dini di Papua,” terang Davies. Australia telah lama bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan lembaga non-pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan membantu mengurangi tingkat kemiskinan di Provinsi Papua.

Sementara itu Kepala Bappeda Papua, Muhammad Musa’ad menjelaskan bahwa program Bantuan Langsung Tunai kepada anak usia 0-4 tahun akan dilaksanakan tahun depan. “Jadi setiap rumah tangga yang mempunyai anak usia 0 – 4 tahun akan dikasih uang tunai dan masuk rekening ibunya yang diharapkan dipakai untuk membelikan kebutuhan hidup sehari-hari.  Terutama bagi pengembangan gizi dan pertumbuhan dari anak itu,” urainya, seraya menambahkan bahwa BLT ini diberikan per bulan sebesar Rp 200 ribu/anak.

Besaran dana ini sudah dihitung. Misalkan dalam satu keluarga mempunyai 3 – 4 orang maka mereka tetap akan dibiayai. Program ini akan dilakukan uji coba di tiga kabupaten mewakili Lanny Jaya mewakili Lapago, Meepago yakni Kabupaten Paniai dan Asmat untuk wilayah Animha. Nantinya di 2019 akan diperluas untuk 10 kabupaten. Tahun 2020 semua kabupaten. Hal ini dilakukan secara bertahap. Sebab pemerintah juga membutuhkan data dan lainnya.  “Tahun 2018 kita mulai dulu di tiga kabupaten,” jelasnya. (YMF/Ed-Fri)

Facebook Comments Box