Para pengurus DPP Gembala Baik saat bersiap mengambil sumpah janji pada pelantikan di hadapan Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, Minggu (10/06/2018)

JAYAPURA (PB)—Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, Minggu (10/06/2018) melantik pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) Gembala Baik Abepura periode 2018-2021. Pelantikan dengan pengambilan janji kesetiaan dan penandatangan berita acara ini berlangsung dalam perayaan ekaristi yang dipimpin Uskup Leo didampingi Pastor Paroki Gembala Baik, Pastor James Kosay, Pr.

Pelantikan DPP Gembala Baik dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Uskup Jayapura nomor 090/2018/1.4.1 tertanggal 31 Mei 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan Pengurus DPP Paroki Gembala Baik.

Adapun para pengurus inti DPP meliputi Ketua Umum Pastor Paroki, , Anthonius Citra (Ketua I), Barnabas Taigat (Ketua II), Ignasius Hasim (Sekretaris I), Andreas Masrtubongs (Sekretaris II), Michael Yamanggop (Bendaraha I) dan Ani Cesilia Imbiri (Bendahara II).

Uskup Leo saat pelantikan mengatakan tugas Dewan Pastoral Paroki Gembala Baik adalah membantu pastor paroki untuk bersama-sama menghadirkan cinta kasih dan kebaikan bagi seluruh keluarga Katolik di Paroki Gembala Baik.

“Saudara-saudaraku dilantik harus siap jalankan tugas pastoral yaitu tugas penggembalaan. Jagalah persatuan umat di Paroki, jaga keutuhan keluarga-keluarga Allah agar tetap rukun dan harmonis. Jika ada yang retak, segeralah dibantu. Jadilah saksi hidup bagi umat,” kata Uskup Leo.

Uskup Leo Laba Ladjar, OFM menyalami umat Paroki Gembala Baik usai perayaan ekaristi.

Pada kesempatan itu, Uskup Leo juga berterima kasih kepada para pengurus DPP Gembala Baik yang lama di bawah kepemimpinan Yance Pohwain dan Aloysius Giyai cs atas karya dan pengorbanan mereka membangun paroki dan Keuskupan Jayapura.

Pada perayaan ekaristi tersebut, Uskup Leo dalam khotbahnya menegaskan bahwa dalam kehidupan, godaan dari setan seringkali membuat manusia takhluk. Menurut Uskup, ada tiga pintu tempat masuknya iblis dalam dunia modern saat ini. Pertama, lewat keluarga yang rapuh imannya. Kedua, lewat pikiran kita yang selalu memikirkan untuk mengejar materi. Ketiga, lewat kecanggihan teknologi yang menawarkan godaan-godaan dan kemudahan yang keliru.

“Iblis tetap ada. Setiap waktu ia akan dengan liciknya berupaya menjatuhkan manusia dan Keluarga Allah. Jika iman kita pada Yesus lemah, ya kita akan jatuh. Karena itu kita harus kembali kepada ajaran Yesus, hanya dengan demikian kita bisa menjadi saudara, ayah dan ibu Yesus sebagaimana dalam injil tadi,” tegas Uskup. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box