Kepala Dinas Kesehatan Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes.

JAYAPURA (PB)—Kabupaten Mappi menjadi kabupaten dengan capaian imunisasi vaksin Measles, Rubella dan Polio (MRP) tertinggi se-Papua melebihi target yakni  115,73 persen, diikuti Kabupaten Jayapura dengan capaian imunisasi 114,73 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes saat memberikan keterangan pers kepada puluhan wartawan di kantornya, Jumat (21/09) mengatakan prestasi ini tak lepas dari peran aktif Bupati Kristosimus W. Agawemu yang sangat peduli terhadap imunisasi nasional ini.

“Saya salut dengan bupati yang proaktif seperti ini. Para kepala daerah lain harus tiru. Imunisasi ini penting untuk kesehatan dan keselamatan anak-anak kita di Papua, jangan dianggap remeh,” kata Aloysius.

Selain Mappi dan Jayapura, dua kabupaten lain yang menyusulnya yakni  Kabupaten Paniai dengan capaian imunisasi 97,45 persen dan Keerom dengan 96,53 persen.

“Imunisasi di Kabupaten Paniai ini sebenarnya baru memulai dipertengahan Agustus 2018 tapi mereka begitu bekerja secara luar biasa. Mereka sewa helikopter untuk melakukan imunisasi sampai di kampung-kampung,” puji Aloysius.

Menurut mantan Direktur RSUD Abepura ini, baru ada delapan kabupaten yang capaian imunisasinya 70-90 persen. Lima Kabupaten dengan cakupan imunisasi antara 40-60 persen yaitu Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Mimika, Asmat, Waropen dan Mamberamo Tengah.

Selanjutnya ada 12 kabupaten yang cakupan imunisasi nya di bawah 50 persen, dan ada tiga kabupaten yang capaian imunisasinya belum mencapai 10 persen yakni Kabupaten Puncak Jaya, Nduga, Yahukimo, Tolikara, Pegunungan Bintang, Lanny Jaya, Intan Jaya, Yalimo, Jayawijaya, Deiyai, Dogiyai, dan Puncak.

Capaian ini membuat Papua berada di urutan 13 secara nasional per 20 September 2018. Ia berharap, para kepala daerah (bupati/walikota) berperan aktif untuk menyukseskan masa imunisasi yang tengah diajukan pihaknya untuk diperpanjang.

“Kami telah  menyurati Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memberi perpanjangan waktu kampanye imunisasi sampai bulan Oktober 2018. Kami sudah bekerjasama dengan tim UP2KP yang turun langsung melakukan monitoring dan evaluasi dan menemukan bahwa daerah yang capaiannya rendah karena kurangnya dukungan penuh dari kepala daerah,” tegas Aloysius. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box