Asisten III Bidang Umum Setda Papua Elly Auri ketika memberikan potongan kue ulang tahun HKN ke-54 kepada Kadinkes Papua Aloysius Giyai, usai apel perayaan HKN di halaman Kantor Dinas Kesehatan, Kotaraja, Senin (12/11/2018)

JAYAPURA (PB)—Perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 tingkat Provinsi Papua digelar di halaman Kantor Dinas Kesehatan Papua, Kotaraja, Senin (12/11/2018) bersamaan dengan Perayaan Hari Pahlawan ke-73 yang jatuh pada 10 November.

Perayaan ditandai dengan apel bersama dipimpin Asisten III Bidang Umum Setda Papua, Elly Auri dihadiri pegawai di lingkup Dinas Kesehatan Papua bersama sejumlah satuan kerja yang bernaung di bawahnya. Hadir pulah sejumlah perwakilan rumah sakit daerah maupun swasta dan sekolah/perguruan tinggi kesehatam di Jayapura.

Asisten III Bidang Umum Setda Papua Elly Auri saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI mengajak seluruh jajaran dinas kesehatan dan mitra kerja untuk bersama-sama bekerja meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat Papua.

Suasana apel perayaan HKN ke-54di halaman Kantor Dinas Kesehatan, Kotaraja.

“Dan hal ini akan terwujud apabila semua komponen bangsa berperan serta dalam upaya kesehatan dengan memprioritaskan promotive-preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Mengubah pola hidup kearah promotivepreventif dengan menekankan pada perilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat,” kata Auri.

Menurut Auri, selama 4 tahun bekerja, Pemerintahan Jokowi telah berupaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan melalui perlindungan finansial telah dibayarkan iuran bagi penerima bantuan Iuran (PIB) yakni 87,8 juta jiwa pada tahun 2015 menjadi 92,3 juta jiwa.

Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang menerima layanan JKN dari 19.969 tahun 2015 menjadi 21.763 pada tahun 2017. Untuk fasilitas tingkat anjutan juga mengalami peningkatan dari 1.847 faskes pada tahun 2015 menjadi 2.292 pada tahun 2017. Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk memenuhi akses pelayanan kesehatan khususnya di daerah Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK), hingga tahun 2017 Pemerintah telah menempatkan 6.316 tenaga kesehatan melalui Nusantara Sehat (NS), Wajib Kerja Dokter Spesdialis (WKDS) serta penugasan khusus calon dokter spesialis.

Asisten III Bidang Umum Setda Papua Elly Auri didampingi Kadinkes Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes ketika menyerahkan Sertifikat Kompetensi Perawat di sela-sela apel perayaan HKN ke-54.

Saat ini untuk fasilitas kesehatan tingkat rujukan telah terdapat 104 rumah sakit rujukan regional, 20 RS rujukan propinsi, 4 RS rujukan Nasional, dan 408 RSUD lainnya.

“Saudara- saudara yang saya hormati, mari kita jadikan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54 sebagai momentum untuk  menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang dimulai dari diri kita masing-masing,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes kepada wartawan usai apel mengatakan sejak lima tahun terakhir pelayanan kesehatan di Papua mengalami peningkatan yang sangat signifikan, namun dirinya tidak menampik ada beberapa program kesehatan yang tidak berjalan dengan baik.

Kadinkes Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes saat diwawancarai wartawan.

“Cakupan pelayanan kesehatan di Papua lima tahun terakhir trennya naik secara positif, cuma ada beberapa cakupan pelayanan atau program yang memang belum mencapai standar nasional,” kata Aloysius.

Alosius mencontohkan salah satu cakupan yang belum sesuai dengan standar nasional adalah eliminasi malaria. Dikatakan, Annual Parasite Incidence (API) atau jumlah penderita malaria dengan konfirmasi laboratorium positif terhadap populasi di wilayah tertentu dan waktu tertentu per 1.000 penduduk di Papua masih tinggi yaitu ada pada angka 30 per 1.000 penduduk. Padahal menurut Giyai, seharunya dibawah angka 5 per 1.000 penduduk.

Untuk itu, menurut Aloysius, pihaknya berupaya sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada tahun 2020 yang akan di Papua, API di Papua harus sudah berada minimal dibawah angka 5 per 1.000 penduduk.

Demo cuci tangan dari RSUD Jayapura.

“Ada enam klaster PON dan empat kabupaten penyangga sudah saya tekankan untuk zero atau minilam API-nya 1. Ini juga butuh kerja keras lintas sektor,” katanya.

Terkait fasilitas kesehatan dan SDM, mantan Direktur RSUD Abepura ini  menghimbau kepada seluruh Rumah Sakit (RS) yang ada di kabupaten agar pada tahun 2019 mendatang sudah terakreditasi. Selain menuntut agar seluruh RS harus terakreditasi, pada tahun 2020 seluruh Puskesmas di Papua wajib terakreditasi dan juga dirinya bangga bahwa seluruh petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas maupun RS bukan lagi lulusan D3 tetapi sudah S1.

“Kita harus bangkit, jangan kita dianggap selalu terbelakang dengan daerah lain di Indonesia. Saya sudah berulang-ulang kali melakukan komunikasi dengan seluruh kepala RS baik di Provinsi maupun kabupaten/kota untuk terus lakukan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat agar kedepannya masyarakat kita bisa hidup sehat dan dapat memenuhi standar nasional,” kata.

Staf UP2KP yang hadir pada perayaan HKN ke-54.

Perayaan Puncak Hari Keluarga Nasional (HKN) ke-54 bertema Peringatan Hari Kesenatan Nasional yang saat ini kita laksanakan, mengangkat Tema “Aku Cinta Sehat” dengan sub tema “Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita.

Perayaan diisi dengan penyerahan Sertifikat Kompetensi Perawat dan pemotongan kue ulang tahun oleh Asisten III Bidang Umu Elly Auri serta peragaan kebersihan tangan dari RSUD Jayapura diikuti semua peserta. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box