Salah satu TPS di Kelurahan Wahno Distrik Abepura Kota Jayapura yang batal menggelar pemungutan suara serentak hari ini, Rabu (17/04/2019) akibat keterlambatan logistik Pemilu.

JAYAPURA (PB.COM)—Kinerja KPU Kota Jayapura dalam Pemilu serentak pertama tahun ini, sungguh mengecewakan. Pasalnya, ratusan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Distrik Abepura dan Jayapura Selatan, Kota Jayapura, batal menggelar pemungutan suara yang seharusnya berlangsung serentak hari ini, Rabu (17/04/2019). Alasan batalnya pun terbilang aneh yakni keterlambatan logistik.

Ini sungguh di luar akal sehat mengingat sebagai beranda depan Provinsi Papua, Kota Jayapura haruslah menjadi cermin dan teladan suksesnya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pertama untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPR Papua dan DPR Kota Jayapura.

Pantauan dari wartawan di lapangan, hingga pukul 10.00 WIT hampir 70 persen logistik Pemilu belum tiba di setiap TPS yang ada di Kota Jayapura. Padahal, sebagaimana aturan KPU, waktu pencoblosan di mulai sejak 07.00 WIT.

Di Kelurahan Argapura Distrik Jayapura Selatan misalnya, hingga pukul 10.00 WIT sebagian besar TPS belum ada kotak suara. Dari pantauan wartawan, semua logistik baru didroping ke kantor kelurahan dan petugas masih melakukan pendataan kotak suara.

”Ini barang mo selesai jam berapa kalau kotak suara baru tiba di kantor lurah,” kata Ibu Marthina warga kelurahan Argapura.

Di TPS 043 Kelurahan Argapura, Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH dan Ibu Yulde Wenda Enembe yang datang pada pukul 10.00 WIT untuk menyalurkan hak politiknya punh mengaku kecewa. Sebab logistik Pemiluu belum tiba di TPS itu.

Gubernur Lukas didampingi Ibu Yulce dan Sekda Hery Dosinaen memberikan keterngan kepada wartawan di TPS 043 Argapura.

Kepada wartawan, orang nomor satu Papua ini sangat kecewa terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Ini hampir semua TPS di Distrik Jayapura Selatan belum ada logistik. Bagaimana ini kinerja KPU Kota dan KPU Provinsi, jelas saya sebagai warga negara yang akan memberikan hak suara merasa kecewa,” tegasnya.

Ketua KPPS TPS 043 Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Matias Wiran juga mengaku kecewa atas keterlambatan pendistribusian logistik tersebut. Ia menjelaskan, dengan keterlambatan logistik tentunya akan mempengaruhi waktu pencoblosan.

“Ya, kalau pencoblosan dimulai pukul 13.00 WIT tentunya berpengaruh. Kami akan membuka waktu pencoblosan sekitar 2-3 jam kemudian ditutup karna waktu sudah pukul 15.00 WIT,” terangnya.

Walikota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano, MM pun berang. Ia mengaku sangat kecewa dengan kinerja KPU Kota Jayapura dan menuntut lembaga penyelenggara Pemilu itu bertanggungjawab atas kejadian batalnya sejumlah pencoblosan hari ini.

TPS 043 di Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura yang batal menggelar Pemilu serentak hari ini.

“Pemerintah Kota Jayapura sudah menganggarkan Rp 6,5 milyar sebagai dana hibah ke KPU Kota, kontribusi ini sangat besar. Kita sudah lakukan doa dan dzikir bersama untuk suksesnya Pemilu di kota ini, tapi kok kinerja KPU begini. Saya merasa malu karena kota ini barometer sukses tidaknya Pemilu di Papua,” kata Walikota yang akrab disapa BTM saat meninjau pelaksanaan pencoblosan di Distrik Muara Tami, Rabu (17/04/2019) sebagaiman dirilis di Instagram Info Jayapura.

Karl Karoluz Wagab Meak, Dosen Universitas Cenderawasih menilai kinerja KPU Kota Jayapura ini menghilangkan mood masyarakat Kota Jayapura untuk berpesta. Sebab, kata Karl, Pemilu serentak kali ini adalah pesta demokrasi pertama terbesar sepanjanh sejarah.

“Harusnya ini tidak terjadi. Contoh, alamat KTP saya adalah Kelurahan Wai Mhorock dan ketika saya ke TPS, saya terkejut segala sesuatu belum siap. Padahal alamat Kantor KPU dekat dengan TPS saya. Sulit bisa berpikir sampai hal ini bisa terjadi. Ini start yang buruk untuk KPU Kota yang baru saja dilantik. Memang mereka harus menyesuaikan dengan segala sesuatu yang telah ada. Mungkin mereka belum cukup waktu untuk melihat segala sesuatu. Tapi saya tidak tahu, apakah ada breafing H-6, H-3 dan H-1? Saya pikir ini hanya masalah komunikasi dari penyenggara setiap tingkatan. Semoga penyelenggara bisa menyelesaikan masalah ini,” kata Karl.

 

Apa Penyebabnya?

Batalnya pencoblosan di 2 Distrik yang ada di Kota Jayapura di benarkan Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay. Pembatalan ini, kata Theo, lantaran belum rampungnya kelengkapan logistik yang akan didistribusikan ke TPS.

“Logistik rampung hingga hari ini, maka tadi kami sudah rapat bersama dan Bawaslu Kota Jayapura merekomendasikan dilakukan pemungutan suara susulan,” kata Theo kepada wartawan di Kantor KPU Kota Jayapura.

Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay

Menurut Theo, sebagaimana hasil rapat bersama antara KPU Provisni, KPU Kota Jayapura dan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kota Jayapura, bahwasannya proses pendistribusian logistik untuk 2 distrik yakni Abepura dan Jayapura Selatan membutuhkan waktu.

”Sekarang sudah pukul 10.30 WIT untuk distribusi ke TPS membutuhkan waktu, jadi tidak efektif sehingga bawaslu rekomendasikan untuk susulan di Distrik Abepura dan Japsel khususnya 3 keluharan,” katanya.

Sebelumnya, di Kelurahan Argapura pencoblosan di 47 TPS dinyatakam resmi ditunda, lantaran keterlambatan dan tidak lengkapnya logistik Pemilu yang di droping dari Gudang KPU ke Kantor Kelurahan, Rabu (17/04/2019) siang sekitar pukul 10.30 WIT

“Kita tunda, KPU tidak ijinkan kita coblos hari ini, karena logistik tidak lengkap,” kata Ketua PPS Kelurahan Argapura, Yulince Fonotaba kepada wartawan.

Yulince mengaku logistik untuk 47 TPS di kelurahan Argapura baru di droping pukul 10.00 WIT dan tiba di Kantor Kelurahan pukul 11.00 WIT. Penundaan ini, kata Yulince, sebagaimana instruksi KPU Kota Jayapura.

”Tadi kita ketemu langsung dengen Ketua KPU Kota Jayapura ada pak ketua KPU Provinsi juga di ruangan bendahara KPU di Kantor KPU Jayapura, jadi perintahnya hari ini pencoblosan di batalkan,” kata Yulince. (Gutsy Masan Raya/Ti/Dbs)

Facebook Comments Box