Delapan satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari kelompok Tentara Republik West Papua (TRWP) yang diamankan di perbatasan RI-PNG.

JAYAPURA (PB.COM) – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH yang menjaga wilayah perbatasan RI-PNG, kembali mengamankan satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari kelompok Tentara Republik West Papua (TRWP) beserta 7 simpatisannya, Minggu (12/5/2019).

Mereka ditangkap saat hendak masuk ke wilayah Indonesia dari negara seberang Papua Nugini, melalui Perbatasan Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) mengatakan bahwa penangkapan bermula saat rombongan Simpatisan TRWP tersebut melintasi Pos penjagaan Satgas, “Mereka datang dari arah PNG menuju Jayapura, dan saat akan melewati pos penjagaan dilakukan protap pemeriksaan rutin oleh Danru jaga provost a.n. Sertu Iwan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan sebuah kartu identitas anggota TRWP didalam tas,” ujar Erwin.

Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos memberikan nasihat arahan bagi simpatisan OPM yang diamankan.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam di Pos Kotis Satgas diketahui bahwa salah satu Simpatisan TRWP merupakan Tokoh penting dari TRWP berpangkat Mayor Jenderal.

“Saat kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut banyak kami temukan dokumen-dokumen kegiatan dari organisasi ini yang dilakukan di PNG seperti KTA TRWP, Laptop yang berisi video kegiatan TRWP serta dokumen tertulis lainnya. Salah satunya merupakan tokoh penting Organisasi ini sebagai penggalang dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan Organisasi mereka,” bebernya.

Adapun inisial mereka yakni MW (50 Th) sebagai pimpinan rombongan ini, kemudian YT (40 Th), MW (27 Th), EW (49 Th), HT (40 Th), FW (46 Th) dan BU (46 Th).  “MW (50 Th) ini mengenali semua pejabat-pejabat dari organisasi mereka,” aku Erwin.

Setelah diamankan di pos kotis, para simpatisan tersebut kemudian diberikan pengarahan langsung dari Dansatgas, bahwa apa yang mereka lakukan selama ini salah. “Kami berikan pemahaman bahwa Papua adalah bagian Indonesia, dan Pemerintah sudah berupaya untuk memajukan Papua,” katanya.

Salah satu barang bukti yang diamankan adalah sebuah laptop berisi foto-foto dan video kegiatan-kegiatan dari Organisasi tersebut, “Untuk data-data ini akan kami dalami kembali dengan berkoordinasi dengan satuan atas untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (Andi/Frida)

Facebook Comments Box