Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Bima Haria Wibisana menyerahkan secara simbolis SK pengangkatan CPNS bagi 283 Tenaga Honorer K2 (Kategori-2) formasi 2013 di Puncak Jaya.

MULIA (PB.COM) – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Bima Haria Wibisana menyerahkan secara simbolis SK pengangkatan CPNS bagi 283 Tenaga Honorer K2 (Kategori-2) formasi 2013 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya.

Penyerahan simbolis diberikan kepada delapan perwakilan tenaga honorer dalam apel luar biasa yang digelar di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya, Kamis (4/7) pagi.

Apel ini diikuti oleh unsur Muspida, Sekda, para Kepala Dinas, perwakilan tokoh agama dan adat, serta pegawai di lingkungan pemerintahan kabupaten Puncak Jaya.

Kepala BKN RI, Bima Haria Wibisana dalam arahannya membeberkan alasan keterlambatan diterbitkannya SK tersebut. Menurutnya, proses verifikasi dan validasi datalah yang memakan waktu cukup lama.

“Jadi tenaga honorer yang sudah dinyatakan lulus ujian pada 2014 lalu, namun belum diangkat jadi CPNS, itulah kami meminta langsung kepada Menteri PANRB untuk menyetujui penetapan NIP (nomor induk pegawai) dan menteri menyetujui agar segera dilakukan verifikasi dan validasi. Namun dalam kurun waktu lima tahun itu (2014 -2019), ada data yang berubah, sehingga kami verifikasi lagi, lalu kemudian menetapkan pertimbangan tekhnis untuk penetapan NIP CPNS, dan sudah dilakukan sehingga hari ini kami bisa menyerahkan secara simbolis SK CPNS-nya,” jelas Bima yang dalam kunjungannya ke Puncak Jaya didampingi Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Elysa Auri dan Kepala Kantor Regional IX BKN Jayapura, Paulus Dwi Laksono Harjono.

Dari 283 SK yang telah diterbitkan, menurut Bima, tidak sekaligus diserahkan sebab sebagian berkasnya masih dalam proses. “Pastinya semua akan dapat,” ujarnya.

Bima menjelaskan lebih lanjut, setelah para honorer menerima SK pengangkatan CPNS, mereka kemudian akan mengikuti pelatihan dasar sebagai salah satu syarat untuk menjadi PNS

“Jadi dalam waktu setahun, pegawai yang masih berstatus CPNS akan mendapatkan gaji 80 persen, nanti kalau sudah berstatus PNS baru dapat gaji penuh 100 persen,” terang Bima yang pernah menikmati masa kecilnya di Kota Wamena, Jayawijaya.

Di kesempatan itu, Bima menekankan kepada para CPNS agar menjalankan kewajibannya sebagai aparatur pemerintahan dengan sebaik mungkin.

“Anda harus melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, harus disiplin dan memiliki kinerja yang tinggi. Sebab kalau tidak masyarakat tidak akan terlayani dengan baik fungsi anda untuk melakukan pelayana  kepada masyarakat, dan membantu pembangunan yang digalakkan di kabupaten ini,” tekannya.

“Jangan setelah mendapatkan SK CPNS justru tidak memiliki kinerja, sebaliknya kinerjanya harus lebih tinggi lagi,” sambungnya.

 

Lima Tahun Menunggu

Sementara itu Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda menyampaikan terima kasih atas kunjungan Kepala BKN RI dan rombongan. Menurutnya, ini merupakan kunjungan pertama Kepala BKN RI ke Puncak Jaya.

“Saya selaku kepala daerah Puncak Jaya dan seluruh masyarakat menyampaikan terima kasih sebesar besarnya atas kunjungannya. Kami juga berterima kasih, karena Bapak sudah turut memperjuangkan nasib para tenaga honorer di daerah ini yang telah bekerja bertahun tahun dan akhirnya sekarang sudah menerima SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil,” ucap Yuni terharu.

Ia mengakui, selama kurang lebih lima tahun, para tenaga honorer ini selalu berunjuk rasa di kantor Bupati, mereka menuntut kejelasan nasib mereka.

“Ini perjuangan panjang, dan hari ini akhirnya Tuhan berikan jawaban bagi mereka yang sudah bekerja bertahun-tahun lamanya, bahkan ada yang honor lebih dari 10 tahun,” ucap Yuni yang tak bisa membendung air matanya karena terharu.

Selain menyerahkan secara simbolis SK Pengangkatan CPNS tenaga honorer K2, Bima Haria Wibisana dalam kunjungannya sekaligus meninjau langsung pelaksanaan tes CPNS formasi 2018 berbasis komputer. Tes dengan sistem komputer ini, merupakan pertama kalinya diadakan di Kabupaten Puncak Jaya. (Andi/Frida)

Facebook Comments Box