Tarian Hedung dari Lembata menyambut Ketua IKF Sulaeman Hamzah, Kapolda Papua Rudolf Albert Rodja dan Sekda Papua Hery Dosinaen di Aula Korem 172/PWY, Padang Bulan, Jayapura, Sabtu (06/07/2019)

JAYAPURA (PB.COM)—Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Provinsi Papua menggelar acara Halal Bi Halal, Sabtu (06/07/2019) di Aula Korem 172/PWY, Padang Bulan, Jayapura. Perayaan bertajuk Dalam Suasana Yang Fitri, Kita Tingkatkan Silaturahim Untuk Kebersamaan Yang Lebih Baik ini berlangsung sangat meriah dihadiri ribuan warga Flobamora di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom.

Ketua Panitia acara Yoseph Chandra mengatakan acara ini digelar untuk membangun kerekatan antarwarga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di Provinsi Papua.

“Perayaan halal bi halal ini dikemas untuk merayakan kemenangan nan Fitri saudara-saudari Flobamora yang beragama Muslim guna membangun kebersamaan sebagai anak-anak NTT di perantauan. Kita berbeda tetapi kita satu,” kata Yoseph.

Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) H. Sulaeman L. Hamzah, SE dalam sambutannya menyampaikan selamat Idul Fitri kepada warga Flobamora yang merayakannya. Ia juga beterima kasih dan mengapresiasi umat Kristiani di Tanah Papua, termasuk warga Flobamora yang mendukung suksesnya perayaan Idul Fitri tahun ini.

Ketua IKF Sulaeman Hamzah saat meyerahkan bingkisan kepada para janda.

Menurut Sulaeman, selain perayaan Idul Fitri, acara ini juga dikemas sebagai bentuk syukuran bagi sejumlah putra terbaik Flobamora yang dipercayakan menduduki posisi strategis di Papua.

Di antaranya, Irjen Pol. Rudolf Albert Rodja yang dilantik menjadi Kapolda Papua dan mendapat kenaikan pangkat, Sekretaris Daerah Papua TEA Hery Dosinaen, S.IP.M.KP.M.Si yang dilantik sebagai Komisaris Utama Bank Papua, Walikota Jayapura yang sukses memimpin Kota Jayapura dua periode, Uskup Jayapura Mgr.  Leo Laba Ladjar, OFM yang merayakan usia ke-75 tahun, dan syukuran terpilihnya Brigjen Pol. Rudolf Herry Nahak sebagai Kapolda Papua Barat.

“Kami bangga memiliki putra terbaik yang diberi kepercayaan untuk mengemban tugas. Selamat bekerja membangun Tanah Papua,” kata Sulaeman.

Sulaeman juga berpesan kepada seluruh masyarakat Flobamora di Provinsi Papua untuk menjaga ketentraman dan toleransi dalam hidup bersama, baik dengan masyarakat Papua maupun dengan paguyuban non Papua lainnya. Oleh karena itu, ia meminta agar warga aktif terlibat dalam IKF dan tungku-tungku sebagai organisasi kemasyarakatan yang bisa memayungi dan mengayomi mereka.

“Saya berpesan khusus kepada kaum muda, siapkan diri agar ke depan melanjutkan kepemimpinan kami. IKF ini terus berjalan. Kalianlah yang akan mengganti kami. Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah memilih kami sehingga kami terpilih kembali. Saya akan bekerja sungguh-sungguh untuk melayani dan memperjuangkan aspirasi rakyat Papua,” kata Sulaeman yang juga anggota DPR RI dari Nasdem ini.

Sementara itu, Rektor IAIN Jayapura Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag.M.Si dalam tausiyahnya mengatakan perbedaan suku dan agama adalah takdir yang diberikan Tuhan. Dan sejak dulu, nenek moyang kita sangat menghargainya.

Rektor IAIN Jayapura Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag.M.Si

Namun, kata Idrus, TV sebagai monster bermata satu telah hadir sebagai sumber peretak hubungan antarumat beragama dan pemicu konflik dengan tayangan yang penuh rekayasa dan provokatif. Fenomena sosial seperti ini menimbulkan disitegrasi budaya dan agama.

“Padahal agama itu mengajarkan cinta kasih. Sayangnya, saat ini orang banyak menjadikan simbol-simbol agama sebagai alat bersembunyi. Kenapa? Gara-gara televisi yang banyak memberikan kebohongan. Mari kita pupuk lagi silahturami,” kata Idrus.

Menurut Idrus, agama dan budaya adalah jati diri. Oleh karena, ia meminta warga Flobamora untuk menjaga nilai budaya dan agama yang berdasarkan kekudusan, bukan kemunafikan.

“Budaya kita orang Timur itu luhur dan sangat Toleran. Saya contohkan di Fakfak ada dulu istilah satu tungku tiga batu dimana sistem barter dalam dagang dan saling membutuhkan sangat kuat. Sekarang mulai pudar,” katanya.

Idrus berharap halal bi halal ini membuka kembali peristiwa sejarah tentang toleransi dan kerukunan antaragama yang sudah dibangun sejak zaman nenek moyang guna merekatkan rasa persaudaraan dan persatuan sesama anak bangsa.

Turut hadir dalam acara ini, dua putra terbaik Flobamora yakni Sekretaris Daerah Papua T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.M.KP.M.Si dan Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf Albert Rodja. Juga sejumlah pengurus tungku Flobamora dari setiap kabupaten, Ketua LMA Port Numbay George Awi, Rektor IAIN Jayapura Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag.M.Si, dan para pengurus lintas paguyuban. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box