JAYAPURA (PB.COM)-Kementerian Komunikasi dan Informatika mengambil kebijakan membatasi jaringan  internet di Papua pasca demonstrasi besar-besarkan di Jayapura, Manokwari dan Sorong, Senin (19/08/2019). Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran konten (video dan foto) yang bernada provokasi yang bisa memperkeruh situasi.

Kepala Bidang Aplikasi Telematika pada Dinas Komunikasi dan Informatika Papua, Ir. Totok Asbi Irianto, M.Si dikonfirmasi papuabangkit.com mengatakan, pembatasan ini dilakukan sejak Senin (19/08/2019) pukul 15.30.

Kepala Bidang Aplikasi Telematika pada Dinas Komunikasi dan Informatika Papua, Ir. Totok Asbi Irianto, M.Si

“Saya baru saja kontak pihak Telkom dan Telkomsel terkait jaringan internet seluler, mereka juga belum bisa pastikan kapan bisa normal kembali. Pembatasan ini seperti yang pernah dilakukan saat kerusuhan Mei 2019 lalu di Jakarta untuk membatasi konten-konten yang bernada provokatif dan meresahkan masyarakat,” kata Totok per telepon selulernya.

Menurut Totok, pihaknya belum bisa memastikan kapan jaringan data seluler kembali normal. Ia mengaku sudah mengkonfirmasi ke Kominfo Pusat tentang hal ini tetapi jawabannya belum pasti.

“Kami juga menghimbau agar masyarakat bijak dalam bermedia sosial. Hindari pengiriman konten yang meresahkan masyarakat. Jika terima konten yang masuk, mohon dicek kebenarannya dulu dan jangan disebarkan,” pintanya.

Alex, salah satu pengguna internet di Jayapura mengaku cukup terganggu dengan putusnya jaringan internet.

“Kalau di rumah ada WIFI jaringan internet normal. Tapi kita kerja mobile, kita butuh internet khususnya Whatsapp yang memiliki banyak kemudahan. Papua, khususnya Jayapura sudah aman, jadi harusnya sudah bisa dinormalkan kembali,” kata Alex.

Sebagaimana diketahui, ribuan massa di Jayapura, Manokwari dan Sorong turun ke jalan melalukan aksi demonstrasi. Mereka memprotes tindakan persekusi, intimidasi dan hinaan yang dilakukan aparat keamanan dan ormas di Surabaya, Malang dan Semarang terhadap mahasiswa Papua.

Demonstrasi di Jayapura berlangsung aman dan kondusif. Sementara di Manokwari dan Sorong, massa bertindak anarkis dengan membakar bekas kantor DPRD, merusak sejumlah kios milik pedagang dan fasilitas bandara DEO Sorong. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box