Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar, SE.M.Si

JAYAPURA (PB.COM)—Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar, SE.M.Si mengatakan pihaknya menerjemahkan gagasan Presiden Jokowi sebagaimana tagline atau tema Kemerdekaan RI ke-74, SDM Unggul Indonesia Maju. Sebagai salah satu intansi yang bertugas meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Papua, BKKBN berkomitmen untuk menjalankan program-program unggulan  untuk menciptakan generasi emas Papua.

“Untuk itu, kami di BKKBN berorientasi pada generasi emas Papua menuju Generasi Emas Indonesia tahun 2024.  Kita sudah masukkan progam-program unggulan yang berorintasi pada penguatan generasi milenial. Dan kita dari Papua sudah kirim program-program itu ditelaah di Pusat untuk jadi program kerja hingga tahun 2024,” kata Sarles Brabar menjawab papuabangkit.com di ruang kerjanya, Rabu (28/08/2019).

Menurut Sarles, salah satu program unggulan yang dikembangkan BKKBN Papua untuk mencipatkan generasi emas Papua dan Indonesia adalah Generasi Berencana (GenRe) dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK). Hal ini bertujuan untuk menjauhkan generasi muda dari tiga hal yakni seks pranikah, nikah di bawah usia dan NAPZA.

“Dan ini akan kami terjemahkan secara operasional di daerah masing-masing dan bermitra dengan semua sektor, seperti dengan pihak gereja, masjid dan sebagainya.  Misalnya melalui kotbah-kotbah di Gereja untuk menjauhi tiga hal ini,” ujar Sarles.

Sementara itu, menyikapi kasus persekusi dan rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang hingga menimbulkan demonstrasi besar-besaran di seluruh Tanah Papua, Sarles mengatakan pihaknya selaku salah satu instansi  teknis pemerintah  semakin didorong untuk menyiapkan  generasi Papua yang unggul dan berdaya saing.

“Kejadian di Surabaya itu memang membawa dampak ganda, negatif dan positif. Yang negatif, yang bisa menyulut emosi dan hoax mari kita jauhkan karena akan mengganggu perkembangan mental anak-anak kita yang sedang studi. Tapi mari kita ambil hikmah positif untuk menatap ke depan, sama-sama bekerja menyiapkan generasi Papua yang berkualitas. Kami sangat ingin agar anak-anak muda jangan patah semangat tetapi semakin semangat belajar untuk tingkatkan kualitas diri. Tunjukkan  penuh percaya diri bahwa kualitas SDM kita orang Papua juga tak kalah dengan daerah lain,” katanya.

Sarles juga berharap, generasi emas Papua harus cerdas dan bijaksana menyikapi kejadian rasisme yang terjadi di Surabaya. Sebab ia menilai, sesungguhnya ada pihak tertentu yang ingin memecah belah kehiduapan bersama di Papua yang sejak dulu selalu rukun dan menjunjung perbedaan dan keberagaman suku, agama dan budaya.

“Generasi emas Papua harus berpikir secara nasionalis untuk memandang masa depan yang lebih baik. Tanah Papua yang luas dan kaya akan potensi alam ini membutuhkan tenaga SDM yang banyak dan yang berkulitas. Kekayaan ini masih sedikit yang dikelola, masih banyak yang terpendam. Generasi yang cerdas ke depan yang akan mengelola untuk kesejahteraannya. Karena itu, jangan terpengaruh dengan masalah hoax,” tegas Sarles.  (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box