Pelatihan Character Building and Achievement Motivator Training, bagi atlet dan pelatih kontingen PON XX tahun 2020 untuk gelombang kedua yang berlangsung di lapangan Rindam XVII Cenderawasih, Sabtu (14/9/2019) siang.

JAYAPURA (PB.COM) – Riuhnya yel-yel para atlet dan pelatih di tengah lapangan menjadi sajian penutup Pelatihan Character Building and Achievement Motivator Training, bagi atlet dan pelatih kontingen PON XX tahun 2020 untuk gelombang kedua yang berlangsung di lapangan Rindam XVII Cenderawasih, Sabtu (14/9/2019) siang.

Selama seminggu para atlet dan pelatih dari berbagai cabang olahraga ini, telah ditempa dengan berbagai ilmu kedispilinan dari para Intsruktur bela Negara dan psikologi  TNI AD, sehingga memiliki mental bertanding yang kuat dan tentunya mental juara.

 Hal ini  terlihat jelas dalam tarian yel yel bernuansa Papua yang dibawakan di penutup acara. Para atlet dan pelatih tampak begitu semangat, penuh enerjik.  Meski di bawah terik matahari dan debu yang berterbangan,  mereka terus menari menghentakkan kaki sambil bersahutan meneriakan yel yel ‘ Atlet Papua Juara’, ‘Papua Berprestasi’.

Tersirat pesan penuh makna melalui tarian yel yel ini, seperti yang diungkapkan Komandan Pelatih Depo Pendidikan (Dodik) Bela  Negara Rindam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Syamsul Huda.

Menurutnya, untuk tarian yel yel, ini merupakan petunjuk arahan puslatprov yang mana diharapkan dapat menjadi satu dorongan semangat bagi para atlet didalam pertandingan nantinya. Serta menunjukan integritas kedaerahan, bahwa mereka adalah satu dari dari Tanah Papua.

“Kita harapkan lagu yel-yel bisa jadi pendorong semangat, pengikat rasa, seperjuangan, senasib sepenanggungan bahwa kita biar kulit hitam, putih, rambut keriting, lurus. Kita adalah satu yakni sama sama atlet yang membawa nama Papua di kancah pertandingan nasional,” ungkap Syamsul Huda.

“Lewat  yel yel ini, mereka (atlet dan pelatih) memperlihatkan kekompakan, semangat bahwa apa yang sudah didapat selama disini betul betul membuat mereka lebih percaya diri untuk memberikan yang terbaik di pertandingan PON nantinya,” sambungnya.

Sama dengan Tahap Sebelumnya

Sebagai pelatih, Syamsul mengakui bahwa untuk peserta tahap kedua secara umum dari segi kekompakan, semangat sama dengan tahap sebelumnya. Namun ada sebagian kecil juga yang kurang bersemangat.

“Namun kita juga  belajar dari peserta sebelumnya. Apa  yang menjadi  kekurangaan pelatih lakukan evaluasi, dimana letak kekurangan itu dalam segi kita mengatur materi yang kita laksanakan. Kita  laksanakan koordinasi dengan dinas psikolog, sehingga hasilnya seperti yang kita lihat dalam tarian yel yel, disipilin mereka, kekompakan, untuk tahap dua ini lebih semangat,” akunya.

Menurut Syamsul, untuk peserta tahap pertama dilihat dari kacamata psikologi memang seperti masih terdapat keragu-raguan.

“Yah mungkin mereka masih ragu apakah cabor (cabang olahraga) mereka akan dipertandingkan dalam PON atau tidak. Sehingga ikut pelatihan itu seperti ada keragu raguan. Berbeda dengan tahap sekarag itu karena cabor mereka itu sudah pasti masuk, jadi mereka lebih semangat,” beber Syamsul.

Sementara itu, upacara penutupan pelatihan bertindak sebagai Inspektur Upacara, Sekertaris I Koni Papua, Daud Ngabalin. Dihadiri Kepala Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov) KONI Papua, Brigjen TNI Irham Waroihan, Wakil Ketua Puslatprov, Kolonel Kav Donovan Pri Pamungkas, Kapendam Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, jajaran pengurus KONI Papua dan para pelatih dari Dodik Bela Negara dan Psikologi TNI AD.

Dalam sambutannya, Daud menyebutkan beberapa poin yang dihasilkan dari pelatihan ini antara lain;

 Pertama, Atlet dan pelatih mendapatkan sikap dan semangat dan motivasi dalam berlatih dan melatih. Kedua, adanya mental bertanding yang kuat bagi para atlet melakukan yang terbaik. Ketiga,  meningkatkan kerjasama antarpelatih  dan atlet dalam satu tim kerja serta menumbuhkan keyakinan setiap atlet dan pelatih bahwa Papua bisa juara.

“Melalui kegiatan ini para peserta menerima pengetahuan tentang langkah dan pemecahan masalah aktual yang berkaitan dengan mental psikologi atlet, serta kemampuan dalam  memahami dinamika dalam menghadapi permasalahan dalam pertandingan,” katanya.

Pelatihan  ini, lanjut Daud, adalah upaya  koni provinsi papua dalam rangka meningkatkan kualitas dan profesionalisme atlet dan pelatih agar ada target yang sudah ditentukan dapat diraih dengan baik.

“Ini upaya mewujudkan  Papua dalam peringkat lima besar nasional PON XX yang akan diselenggarakan pada 20 Oktober 2020 mendatang,” pungkasnya. (Andi/Frida)

Facebook Comments Box