Bupati Yahukimo Abock Busup, MA

JAKARTA (PB.COM)—Bupati Yahukimo, Papua, Abock Busup, MA bersama Ketua DPRD dan Kapolres Yahukimo menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (13/11/2019).

Usai Rakornas, kepada papuabangkit.com, Bupati Abock menyampaikan sejumlah pesan Presiden terkait upaya pertumbuhan ekonomi. Menurut Abock, saat ini pertumbuhan ekonomi secara nasional adalah 5 persen. Presiden Jokowi menargetkan, pada tahun 2020-2024, angka ini naik menjadi 7 persen.

Lalu bagaimana dengan menerjemahkan visi ekonomi Presiden ini di Kabupaten Yahukimo, Papua dengan kondisi geografis yang sangat terbatas? Bupati Abock mengatakan ada beberapa langkah yang akan diambil. Pertama, mengundang investor ke-34 provinsi untuk melakukan investasi, kemudian menggali potensi sumber daya alam di wilayah masing-masing guna menciptakan lapangan kerja bagi putra-putri asli setempat.

“Sehingga tidak boleh ada penganggguran. Pengangguran saat ini ada sekitar 7 juta orang, sehingga Kementerian Perokonomian akan lakukan pelatihan-pelatihan lagi kepada mereka-mereka yang butuh sekolah. Juga mempermudah kredit usaha dengan menurunkan bunga kredit dari 5 persen ke 4 persen. Juga koperasi dimana sebelumnya dana pinjaman hanya 100 juta akan dibantu hingga 200 juta. Karena itu, Presiden berpesan agar bagi daerah yang belum susun APBD bisa menyesuaikan dengan arahan Menko Perekonomian,” kata Abock.

Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Papua ini juga menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi Yahukimo ialah soal pemberian program bantuan secara tunai berupa dana hibah, dimana harus diganti dengan program yang memberdayakan masyarakat.

“Tentu ini tantangan bagi kita di Yahukimo tetapi sebagai sebuah kebijakan dari Presiden, kita akan ikuti. Tapi kita tetap terima aspirasi masyarakat, tentu semua kita tidak ikuti 100 persen, intinya dana hibah tetap ada tapi berkurang. Sambil kita siapkan lapangan kerja dan juga kerjasama dengan Bank Papua dan BRI untuk pemberian kredit dengan bunga serendah-rendahnya kepada masyarakat ekonomi lemah di distrik-distrik,” kata Abock.

Ia mengakui kondisi geografis Yahukimo yang sulit membuat banyak biaya dikeluarkan untuk operasional penerbangan. Namun, ia optimis dengan pemberdayaan ekonomi lokal, masyarakat dan Pemerintah Daerah Yahukimo bisa mandiri dan meningkatkan pendapatan daerahnya, sambil perbaikan sejumlah infrastruktur jalan, jembatan dan lapangan perintis terus digalakkann.

Selain itu, Abock juga sedang giat menjalankan program wajib tanam kopi, buah merah, ubi jalan dan sebagainya. Sebab hal ini bisa meningkatkan kemandirian masyarakat dan menunjang pendapatan asli daerah.

“Khusus Kopi, minggu depan kita akan resmikan kelompok kopi di Distrik Tangma. Mesin kita sudah beli, kami juga sudah bentuk koperasi, berikan modal ke mereka. Kami sudah buat SK Bupati untuk harga kopi dijual Rp 60 ribu per kilogram. Ini supaya merangsang para petani kopi rajin kerja. Tangma ini jadi pilot project wilayah produksi kopi. Sehingga nanti ke depan merangsang masyarat Distrik lain seperti Mugi, Kurima, Yogosem, Werima, Ukha dan Pasema. Tempat penggilingan di situ dan mereka bisa jual,” tegas Abock.

Abock menjelaskan, khusus di daerah Samboga, Dekai, Pemda Yahukimo akan membeli lahan seluar 10 hektar lebih untuk dijadikan areal penanaman kopi.

“Lahan ini kita beli, tapi nanti kita kasih ke masyarakat untuk tanam dan mereka jual ke BUMD milik Pemda. Harga tetap Rp 60 ribu. Sehingga baik masyarakat maupun Pemda sama-sama untung,” katanya.

Abock juga berpesan kepada masyarakat Yahukimo agar tetap mempertahankan cara berladang tradisional untuk menanam ubi-ubi yang menjadi makanan pokok masyarakat Papua selama ini. Sebab makanan ini yang lebih higienis dibanding beras yang banyak mengandung gula dan zat kimia.

“Jadi pesan-pesan penting Presiden tentang upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu kami terjemahkan sesuai dengan konteks daerah Yahukimo. Yahukimo memang tantangannya luar bisa. Ada 51 distrik, dan 49 distrik di antaranya itu daerah yang sangat sulit dijangkau. Hanya Dekai, Kurima dan Seredala yang bisa lancar transportasi daratnya,” katanya.

Saat memberikan sambutan dalam Rakornas Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak baik di tingkat pusat maupun daerah mendukung agenda besar Penciptaan lapangan kerja tersebut. Sebab sejalan dengan pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan investasi yang nantinya akan turut membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi sumber daya manusia tersebut.

“Semua sekarang ini harus mengarah ke sana, penciptaan lapangan kerja. Jadi kalau yang berhubungan dengan ini saya minta semuanya mendukung,” ujarnya. (Paul Karma/Diskominfo Yahukimo-Gusty Masan Raya)

 

 

 

Facebook Comments Box