Atlet Voli Pasir Putra Papua, Nicolas Jeremia Horota dan Togret Emenu saat bersua tim NTB di Karnaval Ancol.

JAKARTA (PB.COM) – Tim voly pasir putra Papua harus menelan pil pahit setelah dikalahkan tim Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skor 2-1 dalam babak 16 besar Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019, yang berlangsung di Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Rabu (20/11/2019).

Nicolas Jeremia Horota dan Togret Emenu harus mengakui keunggulan tim Voli Pasir Nusa Tenggara Barat.

Papua sempat landing di set pertama dengan skor 21-16, namun di set kedua, NTB berhasil menyamakan kedudukan usai unggul 21-14. Dibabak penentu, tim NTB kian bermain lepas dan mengunci kemenangan dengan angka 15-5.

Meski gagal melaju ke babak perempat final atau babak delapan besar, namun capaian Voli Pasir Papua patut  diapresiasi.

Ini seperti yang diungkapkan pelatih, Very Mehue kepada pers usai pertandingan.
Diakuinya, meski tim asuhannya kalah, namun hasil  tersebut merupakan hasil maksimal yang pernah dicapai oleh kontingen Bumi Cenderawasih selama mengikuti kegiatan olahraga pelajar nasional dua tahunan tersebut.

 “Hasilnya sudah kita lihat, dan kami tetap bersyukur bisa sampai ke babak 16 besar, karena ini sejarah bagi Papua bisa sampai disini (babak 16). Artinya kita Papua mulai menunjukan peningkatan prestasi khususnya di cabang olahraga Voli Pasir,” ungkap Very.

 Apalagi, lanjut dia, lawannya adalah tim yang kerap menjuarai cabang olahraga Voli Pasir. Sehingga, dirinya optimistis, atlet binaannya bisa menorehkan hasil maksimal untuk cabang olahraga Voli Pasir pada event-event berikutnya, termasuk jelang PON XXI 2024 berikutnya.

 “Kita tahu NTB juga memang merupakan tim kuat, namun kita akan fokus lebih melakukan pembinaan, karena mereka kita akan persiapkan tidak hanya untuk Popnas namun juga PON berikutnya sehingga saya yakin mereka akan lebih siap lagi di PON,” katanya.

 Togret Emanu, atlet volly pantai putra, mengaku, kehilangan semangat ketika memasuki set kedua apalagi waktu itu tim lawan sudah menyamakan kedudukan 1-1.

 “Apalagi teman saya sudah buang bola bola out, akhirnya saya juga down. Seandainya teman saya masih main taktik sedikit begitu, pasti saya juga semangat,’ aku Togret.

 Siswa SMA YPPK Merauke ini mengaku kekalahan ini akan menjadi penyemangat untuk dirinya agar lebih giat berlatih untuk mempersiapkan diri menghadapi event selanjutnya  PON 2024 mendatang. (Andi/Frida)
Facebook Comments Box