Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw dan Wakil Ketua Yunus Wonda, Edoardus Kaize, Yulianus Rumbairussy, saat diambil sumpah/jabatan dalam Rapat Paripurna DPRP, Selasa (17/12/2019) malam di ruang rapat DPRP.

JAYAPURA (PB.COM) – Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw berjanji akan menjadikan DPR Papua sebagai rumah aspirasi bagi seluruh rakyat Papua. Ia akan membuka ruang komunikasi bagi masyarakat, baik melalui media center, maupun media sosial.

Hal itu dikemukakan Jhony saat memberikan sambutan usai diambil sumpah/janji sebagai Ketua DPR Papua, Selasa (17/12/2019) malam di ruang rapat DPR Papua oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jayapura melalui rapat paripurna dalam rangka pengucapan sumpah/janji Pimpinan DPR Papua Masa Jabatan 2019-2024. Melengkapi unsur pimpinan, tiga orang Wakil Ketua DPR Papua juga dilantik yaitu Yunus Wonda, Edoardus  Kaize, Yulianus Rumbairussy.

Pada kesempatan itu, Jhony mengucapkan terima kasih kepada mantan pimpinan sementara, Thomas Sondegau yang selama ini telah bekerja dengan baik memimpin rapat-rapat, memfasilitasi pembentukan fraksi-fraksi dewan, memfasilitasi penyusunan peraturan DPR Papua tentang tata tertib dan penetapan pimpinan defenitif  DPRP.

“Terima kasih juga kepada seluruh masyarakat Papua atas dukungan mengantarkan kami duduk di DPR Papua. selaku pimpinan untuk lima tahun mendatang, kami juga ucapkan terima kepada Gubernur Papua yang telah berkenan menindaklanjuti proses pengangkatan pimpinan DPR Papua,” ujar Jhony. Ia juga berharap dukungan anggota DPRP agar tugas dan tanggungjawab sebagai pimpinan dewan dapat dilaksanakan dengan baik.

Melihat semangat dan partisipasi masyarakat dalam memberikan pengawasan dan penyaluran aspirasi kepada DPR Papua  yang selama ini disampaikan dalam bantuk aksi demonstrasi, ia sebagai ketua DPR Papua mengajak semua elemen masyarakat khususnya adik-adik mahasiswa untuk dapat menyampaikan aspirasi dengan berdiskusi serta berdialog dalam pertemuan rutin yang diadakan secara berkala.

Sementara itu, Gubernur Papua diwakili Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen saat memberikan sambutan berharap kepada DPRP yang baru agar mampu membawa aspirasi rakyat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Ia juga berpesan kepada pimpinan DPR Papua yang baru agar dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut. “Satu, bekerja dengan cerdas, jujur dan bertanggungjawab karena sejumlah harapan rakyat di pundak saudara-saudara. Walaupun berbagai unsur partai politik yang berbeda-beda, harus bekerja secara komprehensif untuk seluruh rakyat Tanah Papua,” pesan Hery.

Kedua, diharapkan cepat tanggap dan responsive dalam membangun kemitraan, komunikasi dan koordinasi terutama pada pelaksanaan tugas-tugas dewan baik kepada masyarakat maupun kepada pemerintah sehingga tugas-tugas kemitraan antara eksekutif dan legislative berjalan baik, lancar serta akomodatif.

“Tiga, mohon dihindari perbedaan-perbedaan yang tidak menguntungkan rakyat dan daerah yang akan membawa dampak merugikan kita semua,” tegasnya.

Kepada wartawan usai acara pelantikan, Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat atau hearing dengan anggota-anggota DPRP sehingga punya konsep pemikiran yang sama, bagaimana melihat masyarakat di Papua.

“Mulai tahun depan, sesuai janji saya, kita akan buat jadwal untuk menerima masyarakat terutama yang punya aspirasi yang menjadi temuan mereka di lapangan dan saya akan bikin forum yang mungkin tiap bulan, atau dua bulan sekali nanti akan dibicarakan. Tetapi forum itu kami buka supaya  semua masyarakat komunikasi tidak ada yang tersumbat,” katanya.

Jadi kapan saja masyarakat mau menyampaikan aspirasi, bisa lewat DPRP, tidak harus lewat demo. “Demo itu bagian dari upaya terakhir,” ujar Jhony. Kalau mau datang menyampaikan aspirasi, ide, evaluasi dari temuan mereka di lapangan, lanjutnya, mereka bisa datang dan sama-sama dengan DPRP duduk berdialog.

“Kalau itu baik, mari kita kawal sama-sama. Kalau itu jadi Perda, kita menjadikan Perda. Kalau Perdasus, kita jadikan Perdasus. Kalau hal yang harus kita dorong ke pemerintah, akan dorong ke pemerintah,” tambahnya.

Untuk agenda penting PON XX Papua, kata John kemudian, menjadi prioritas karena waktunya tinggal 9 bulan. “Dalam waktu dekat, kita coba diskusikan dan mengusulkan membuat Pansus untuk mengawal semua persiapan pelaksanaan PON, dan juga pengawasan terhadap para atlet kita dalam menyiapkan prestasi kita ke depan karena PON itu yang paling utama adalah prestasi, kedua penyelenggara,” tandasnya. (Frida Adriana)

Facebook Comments Box