3-aaaaJAYAPURA (PB) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana menggandeng Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) guna  mengawal pelayanan kesehatan di seluruh Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas di Provinsi Papua melalui aplikasi JAGA.

Aplikasi JAGA merupakan salah satu aplikasi baru KPK dengan tujuan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di empat (4) sektor strategis yakni sekolah, rumah sakit, puskesmas dan perizinan (PTSP) untuk menyediakan layanan dan fasilitas yang bersih dan transparan.

“Kami dari UP2KP diundang  KPK untuk hadir pada Selasa 15 November kemarin dan mempresentasikan kinerja dan sepak terjang kami selama tiga tahun berjalan. KPK mengapresiasi dan tertarik menjajaki kerjasama, terutama untuk aplikasi JAGA di rumah sakit dan puskesmas. Kita berharap KPK juga bisa bekerjasama membantu kami untuk mengawal anggaran kesehatan di kabupaten/kota yang sangat besar namun belum dikelola dengan baik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Direktur Eksekutif UP2KP, drg. Aloysius Giyai, M.Kes sebagaimana release yang diterima redaksi dari Bidang Publikasi dan Dokumentasi UP2KP di Jakarta.

Menurut Aloysius, menindaklanjuti hasil pertemuan khusus dengan KPK, Deputi Informasi Data KPK akan hadir pada Rakerkesda Provinsi Papua di Hotel Aston 27-31November 2016 mendatang, guna memberikan sosialisasi tentang aplikasi JAGA bagi seluruh kepala dinas kesehatan, kepala rumah sakit dan kepala puskesmas.

Selanjutnya, realisasi bentuk kerjasama KPK dan UP2KP akan dibicarakan bersama Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan Korupsi KPK Provinsi Papua yang dipimpin Tri Gamarefa, 5 Desember 2016 mendatang.

Deputi Informasi dan Data KPK Hary Budiarto, mengapresiasi kehadiran nuhi undangan KPK. Pihak KPK, kata Hary, sangat tertarik dengan tupoksi UP2KP yang sangat cocok dengan aplikasi JAGA, khususnya dalam mengawal pelayanan kesehatan dan penggunaan anggaran di rumah sakit dan puskesmas.

“Saya akan siap ke Papua untuk buat sosialisasi Aplikasi JAGA pada kegiatan Raker Kesehatan Daerah Papua.  Hal-hal teknis terkait kerjasama akan dibicarakan Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan Korupsi KPK Provinsi Papua dengan UP2KP pada Desember 2016 nanti,” tegas Hary.

Direktur UP2KP Agus Raprap menyambut baik aplikasi JAGA dari KPK yang siap diluncurkan Desember 2016 di Pekanbaru Riau ini. Namun ia berharap, KPK juga bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyiapkan infrastruktur jaringan internet di daerah terpencil seperti di Papua, guna menunjang efektifitas pelaksanaan aplikasi ini.

“Mau bicara melek teknologi, Papua juga bisa. Banyak orang Papua yang melek IT. Persoalannya adalah infrastruktur jaringan komunikasi, yakni internet yang sering macet. Internet Telkomsel sejak 17 Oktober 2016 putus sampai hari ini belum diperbaiki. Prinsipnya, UP2KP menyambut baik aplikasi ini karena akan membantu mengawal pelayanan pasien di rumah sakit dan puskesmas lebih baik, dan penggunaan anggaran lebih transparan ,” kata Agus.

Sebelumnya, pada acara sosialisasi Aplikasi JAGA yang digelar di Gedung Auditorium KPK, Selasa pagi, (15/9), Ketua KPK  Agus Rahardjo mengatakan, sebagai ujicoba permulaan, Aplikasi JAGA hanya memuat Empat leading sector yakni sekolah, rumah sakit, puskesmas dan perizinan.

“Nanti akan disempurnakan ke depan. Tujuan aplikasi ini ada dua. Pertama masyakaat lebih transparan mengenal layanan. kedua ini menjadi pengendalian internal. Misalnya Dinas pendidikan mengendalikan sekolahnya. Kepala Dinas Kesehatan mengendalikan rumah sakit. Saya berharap ke depan aplikasi ini tidak hanya empat tetapi juga semua proses perizinan seperti pengurusan SIM, perizinan di SKK Migas ikut dibuat,” kata Agus. (admin)

Saat ini, aplikasi JAGA bisa diunduh melalui play store pada telepon selular berbasis android. Khusus di bidang kesehatan, aplikasi ini memberi kemudahan bagi setiap pasien/keluarga pasien untuk melakukan Cek Ru it dan Cek Puskesmas, dimana masyarakat bisa mengecek profil, tenaga dokter, jumlah kamar yang tersedia dan menyampaikan keluhan serta berdiskusi di forum yang tersedia. (Gusty Masan Raya)

 

 

 

 

Facebook Comments Box