Kadinkes Dogiyai, Geradus Waine, S.Sos tengah berdialog dengan Ketua Tim Survei Nakes dari UP2KP, Hidayat Wairoy, SKM

Kadinkes Dogiyai, Geradus Waine, S.Sos tengah berdialog dengan Ketua Tim Survei Nakes dari UP2KP, Hidayat Wairoy, SKM

JAYAPURA (PB) : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai, Geradus Waine, S.Sos mengatakan tahun 2017 ini pihaknya akan merekrut sejumlah tenaga perawat dan bidan sebagai tim satuan tugas pelayanan kesehatan (satgas yankes) sukarela.

Sebagai pilot project program ini, kata Geradus, para tenaga kesehatan (nakes) ini  akan ditempatkan pada tiga kampung di tiga distrik berbeda yang memiliki akses transportasi yang sulit yaitu Kampung Matadi Distrik Kamuu Selatan, Kampung Unit Distrik Sukikai Selatan, dan Kampung Kegata Distik Deyaiye.

“Tahun ini kita uji coba dengan tiga kampung di tiga distrik ini, ke depan pasti akan ditambah karena wilayah Dogiyai memang banyak memiliki kondisi geografis yang sulit dijangkau,” ujar Geradus Waine di hadapan Tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan (UP2KP) yang turun melakukan pendataan nakes di Dogiyai, Selasa, (9/5).

Geradus juga berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang telah mengirim dan menempatkan tenaga satuan tugas kaki telanjang (satgas kijang) di Kabupaten Dogiyai sejak 2015.

“Tahun 2016 kita dapat juga jatah Satgas Kijang. Dengar-dengar tahun 2017 ini juga. Termotivasi dari itu, maka kami pun berinisiatif untuk membentuk satgas pelayanan kesehatan sukarela guna membantu pelayanan kesehatan di sini, demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan agar kami juga tidak dapat rapor merah lagi dari Dinkes Provinsi Papua,” ujar Geradus.

Ketua tim survei nakes dari UP2KP untuk Kabupaten Dogiyai, Hidayat Wairoy, SKM mengapresiasi sikap tanggap cepat Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai yang telah menyusun program pelayanan kesehatan sukarela dan siap merekrut nakes guna menopang pelayanan di wilayah itu.

Menurutnya, hal ini adalah contoh yang baik bagi kabupaten lain dalam merespon permasalahan pelayanan kesehatan di masing-masing daerahnya akibat kurangnya jumlah tenaga kesehatan dan sulitnya akses pelayanan di provinsi tertimur Indonesia ini.

“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Dogiyai dapat bersama-sama bersinergi dalam membangun sektor kesehatan. Siapa lagi yang akan melihat masyarakat kita di gunung dan lembah,” kata Hidayat.

Untuk diketahui, saat ini UP2KP sedang melakukan survei di 25 kabupaten di Provinsi Papua yang secara geografis sulit dijangkau oleh tim pelayanan kesehatan reguler. Tim yang turun mendata semua petugas kesehatan di puskesmas yang ada di 25 kabupaten tersebut. (Gusty Masan Raya)

 

 

Facebook Comments Box