Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua menyerahkan polis asuransi bagi para nelayan dan juga memberikan pelatihan untuk ibu dan anak-anak nelayan.

SARMI (PB) – Untuk meningkatkan kualitas para nelayan dan kelompok nelayan yang berada di daerah Kabupaten Sarmi, pekan kemarin, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua menyerahkan polis asuransi bagi para nelayan dan juga memberikan pelatihan untuk ibu dan anak-anak nelayan.

Pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas para nelayan dan keluarga nelayan serta kelompok-kelompok nelayan di Perairan Pantai Kabupaten Sarmi yang berjuluk Kota Ombak itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua FX Mote saat acara pembukaan  pelatihan mengajak Pemerintah Kabupaten Sarmi, khususnya DKP untuk dapat menjadikan hasil laut sebagai primadona utama dalam membangun sumberdaya manusia. “Karena ikan merupakan sumber protein dan vitamin untuk kita manusia. Bukan hanya di kabupaten Sarmi saja, namun juga di Papua bahkan di Indonesia,” tuturnya.

Ia melihat saat ini ikan hanya dijadikan menu bakar atau rebus serta goring, namun ketika ikan itu tidak dibeli maka sering dijadikan ikan asin untuk dijual lagi. “Kami di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua mempunyai program pemanfaatan ikan untuk dijadikan bakso, kerupuk, cendol, dan abon yang semuanya itu dibuat dengan menggunakan ikan sebagai bahan utama,” terangnya. Hasil olahan laut ini dibuat oleh para ibu nelayan yang tergabung dalam kelompok-kelompok.

Sementara itu, Bupati Sarmi Drs. Eduard Fotataba mengatakan, sebagai anak nelayan potensi ikan di Kota Ombak sangat banyak. Untuk itu, ia bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sarmi memberikan dukungan hingga ke depan Kabupaten Sarmi menjadi kota ikan dengan pemanfaaatan hasil ikan.

Bupati Sarmi juga mengajak kepada para nelayan di wilayah yang tergabung dalam kelompok nelayan tersebut untuk  mengambil peluang ini. “Janganlah kita mempunyai potensi hasil laut dan kita hanya bisa menjual ikan yang banyak hingga harga yang rendah ke penadah. Harusnya kita bisa melihat peluang ini,” katanya.

Acara berlangsung di aula Badan Kepegawaian Kabupaten Sarmi tersebut dihadiri juga selain dari pihak nelayan dan kelompok nelayan serta keluarga nelayan, hadir pejabat dinas dan badan di lingkup Kabupaten Sarmi. Usai acara pembukaan langsung dilanjutkan dengan pemberian kartu asuransi kepada para nelayan serta pemberian paket bantuan kepada kelompok ibu-ibu nelayan yang diterima langsung oleh para ibu  kelompok nelayan dari Kampung Liki.

Mama – mama Papua di Kota Ombak Kabupaten Sarmi memanfaatkan potensi laut yang sangat besar dengan membuat cendol, abon dan lainnya.

Ajarkan Buat Cendol dan Abon Ikan Kepada Nelayan 

Mama – mama Papua di Kota Ombak Kabupaten Sarmi saat ini sudah bisa memanfaatkan potensi laut mereka yang sangat besar dengan membuat cendol, abon dan lainnya. Setelah diberikan pelatihan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, nantinya bahan olahan dari ikan laut ini bisa menjadi salah satu buah tangan atau oleh-oleh khas Kota Sarmi yang dapat dijual se-Provinsi Papua dan bahkan di Indonesia.

Kepala DKP Provinsi Papua FX Mote saat melihat langsung hasil pelatihan ini menjelaskan, pemanfaatan dan pengolahan ikan  ini dapat  menjadi  sebuah komoditi yang  sangat menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian para pencari ikan di laut. “Ketika para nelayan yang pulang membawa hasil tangkapan ikan yang begitu banyak, akibatnya ikan yang melimpah  ini membuat mereka sering memanfaatkan dengan membuat ikan asin dan ada juga yang dijual dengan harga murah,” terangnya pekan kemarin.

Untuk itu DKP telah memprogramkan untuk pemamfaatan ikan ini juga melatih pembuatan kerupuk ikan, bakso ikan dan  cendol serta abon ikan bersama makanan olahan lainnya berbahan dasar ikan laut dan ikan air tawar.

Mantan Karo Humas dan Protokoler Setda Papua ini mengajak semua pihak, baik di provinsi maupun di kabupaten/kota untuk bersama – sama membantu para nelayan di wilayahnya agar nantinya dapat meningkatkan perekonomian para nelayan.

Ia memberikan contoh di daerah lain, ketika seorang nelayan melaut, kemudian mendapatkan hasil, tidak semua dijual akan tetapi akan diberikan  kepada kelompok mama-mama guna diolah menjadi bahan olahan lainnya. “Ke depan diharapkan para nelayan Papua akan mempunyai rumah dan fasilitas kendaraan yang baik dan layak. Ini karena Papua begitu banyak hasil ikannya namun selama ini kita jadi penonton. Marilah kita melaut dan hasil tangkapan ikannya dapat juga dijadikan makanan olahan,” tuturnya.

Pelatihan kepada kelompok mama – mama ini dilatih oleh Bidang P2HL DKP Provinsi Papua di Kota Sarmi, jumlah pesertanya sebanyak 40 orang. Para mama ini setelah diberikan materi, langsung praktek pengolahan ikan yang dibagi menjadi dua kelompok. Mereka sangat antusias dengan karena baru pertama kali diikuti.

Seperti yang dituturkan Mama Mice,  yang membina rumah tangga selama 25 tahun dan suaminya berprofesi sebagai nelayan, iai bersama para ibu lainnya dari Kampung Liki akan melakukan praktek bersama kelompok lainnya, hingga akan dipasarkan ke Kota Sarmi dan juga Jayapura. “Semoga apa yang kami ikuti ini. nantinya akan membuat perekonomian keluarga kami menjadi lebih baik,”harap Mama Mice.  (YMF/Ed-Fri)

Facebook Comments Box