Lukas Enembe dan Ibu Yulce Enembe saat diterima dengan prosesi injak piring sesuai adat Waropen oleh masyarakat di Pelabuhan Waren, Senin (23/04/2018)

WAROPEN—Calon Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP.MH mengatakan amanah yang diberikan rakyat Papua untuk dirinya dan Klemen Tinal, SE.MM memimpin Papua selama periode pertama 2013-2018 telah dibuktikan dengan kerja nyatanya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Papua. Oleh karena itu, panggilannya untuk maju di periode kedua ini semata-mata didorong untuk menyelesaikan sejumlah tanggung jawab besar atas nasib rakyat Papua ke depan yang lebih baik di bawah visi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang berkeadilan.

“Saya jadi Gubernur bukan untuk jadi orang kaya. Tapi memperjuangkan hak-hak rakyat Papua untuk bisa bangkit mandiri dan sejahtera. Kita ini kaya dan hak-hak kita bertahun-tahun dikuasai orang lain. Karena itu, saya dan Klemen lakukan perubahan selama periode pertama,” kata Lukas Enembe dalam orasi politiknya di hadapan ribuan pendukung LUKMEN saat kampanye pertemuan terbatas di Gedung Amapon Kampung Nonomi Distrik Waropen Bawah, Kabupaten Waropen, Senin (23/04/2018).

Lukas Enembe dan rombongan saat mendapat pengalungan dari masyarakat adat Waropen saat tiba di Pelabuhan Waren.

Untuk mewujudkan terpenuhinya hak-hak rakyat Papua oleh Negara, kata Lukas, ia sejak kampanye di periode pertama 2012 silam sudah menegaskan bahwa pengelolaan
sumber daya alam di Papua yang sangat kaya harus diberikan kepada Provinsi Papua agar menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut Lukas, sumber daya alam Papua yang sangat kaya ini banyak sudah dikeruk oleh kapitalis dan hasilnya dibawa ke luar Papua. Oleh karena itu, selama 5 tahun memimpin, ia dan Klemen Tinal berjuang mengembalikan hak-hak rakyat.

“Hutan dan kayu kita banyak. Laut kita luas. Gunung dan bukit penuh emas. Saat periode pertama saya langsung cabut izin beberapa perusahaan kayu dan akhirnya kita bisa ekspor kayu. Freeport kita juga perjuangkan pembangunan smelter hingga perjuangkan punya saham 10 persen. Ini bukti saya bisa perjuangkan hak rakyat Papua. Rakyat sudah lama menderita karena kekayaan sudah dikeruk Freeport. Saya ngotot dari 2013 dengan Freeport, saya sampai ke Amerika bertemu James R. Moffet, saya bilang ko kasih ka tidak saham buat saya? Bukan untuk saya tapi untuk rakyat Papua,” kata Lukas disambut tepuk tangan.

Lukas Enembe saat berdialog dengan warga Waropen.

Lukas mengatakan, menjadi gubernur harus berani membuat kebijakan radikal demi menyelamatkan harga diri orang Papua. Apalagi, masa Otsus hampir selesai dan tentu saja akan berpengaruh terhadap berkurangnya anggaran pembangunan bagi Papua. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat kembali memilih dirinya dan Klemen pada tanggai 27 Juni nanti. Sejumlah aspirasi dari masyarakat Waropen seperti pembangunan jalan, jembatan, perpanjangan runway bandara Botawa, kata Lukas, akan diselesaikannya pada periode kedua ketika LUKMEN terpilih kembali memimpin Papua periode 2018-2023.

“Jadi nasib Papua ke depan ada di tangan bapa ibu di tanggal 27 Juni. Hari ini saya sudah bertemu dengan bapa ibu semua di Waropen dan saya yakin hati bapa ibu semua mendukung kami. Kita tidak boleh jatuh lagi. Kita harus bangkit, mandiri dan sejahtera yang berkeadilan. Di bidang olahraga kita sedang bangkit dengan menjadi Tuan Rumah PON XX. Kita sedang bangun Stadion Papua Bangkit dengan kapasitas 52 ribu orang. Ini bentuk kebangkitan harga diri kita orang Papua. Di kesehatan demi selamatkan orang asli Papua sudah saya bangun rumah sakit di beberapa wilayah adat dan gelontorkan dana Kartu Papua Sehat (hingga Rop 1,4 triliun—Red.). Namun saya tegaskan Miras tak pernah membuat PAD kita kaya. Alam kita sudah kaya. Kita manusia Papua sudah sedikit. Stop minuman keras. Ini membunuh orang Papua. Pak Bupati, tidak boleh izinkan peredaran miras di Waropen,” ujar Lukas.

Lukas Enembe saat menyampaikan aspirasi politiknya di hadapan massa pendekung saat Kampanye Terbatas di Gedung Amapon, Kampung Nonomi, Distrik Waropen Bawah, Kabupaten Waropen.

Pada kesempatan itu, Lukas Enembe juga menyampaikan sejumlah prestasi yang ditorehkannya bersama Klemen pada 5 tahun kepemimpinannya, terutama dalam membenahi sistem pemerintahan yang amburadul pada periode sebelumnya.

“Bayangkan, berpuluh-puluh tahun sebelumnya, nilai administrasi pemerintahan Provinsi Papua D, artinya merah. Dan kami sudah perbaiki dan naikkan jadi B. Pengelolaan keuangan dari disclaimer jadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tiga tahun berturut2. Ini pondasi yang sudah sukses kita bangun,” kata Lukas.

Ketua Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II DR Yunus Wonda saat menyampaikan orasi politiknya.

Ketua Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II DR Yunus Wonda dalam orasi politiknya menyampakan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari rakyat, simpatisan dan massa pendukung LUKMEN yang hadir memadati Gedung Amapon. Menurut Yunus, ini bukti rakyat Waropen mempunyai hati tulus siap memilih dan memenangkan LUKMEN.

“Terima kasih atas sambutan yang hangat ini. Soal pemekaran, saat orang lain masih bicara, LUKMEN sudah lakukan. Demikian pun LUKMEN sudah mengirim ribuan anak-anak untuk kuliah di luar negeri
Acara kampanye terbatas diisi dengan peragaan pencoblosan dan ditutup dengan penampilan Grup Tari dari Partai Demokrat dan NasDem Kabupaten Waropen dan band lokal yang membuat suasana kampanye terbatas LUKMEN di Waropen menjadi semarak meriah.

Sejumlah Pimpinan parpol pendukung LUKMEN di Kabupaten Jayapura bersama tim Kampanye dari Provinsi Papua.

Lukas Enembe dan rombongan tiba di Botawa, Ibukota Waropen dengan menggunakan pesawat lalu berganti helikopter ke Pelabuhan Waren disambut Ketua Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II Kabupaten Waropen, Yeremias Bisay, SH dan ribuan massa. Ikut bersama Lukas, Ibu Yulce Enembe, Ketua Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II, DR Yunus Wonda dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua, Carolus Bolly, SE.MM (Gusty Masan Raya/Humas Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II)

Facebook Comments Box