Kepala BMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili, S.IP.M.Si

JAYAPURA (PB.COM)—Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, S.IP, M.Si mengatakan, gempa bumi tektonik berkekuatan 4.1 SR yang terjadi di wilayah Kabupaten Jayapura Senin (11/02/2019) sekittar Pukul 17:16:40 WIT tak berpotensi tsunami. Oleh karena itu, warga diharapkan tidak perlu panik tak mudah percaya pada isu sesat yang beredar.

“Pusat gempabumi terletak pada koordinat 2.62 LS-140.45 BT, tepatnya di darat pada 8 Km Barat Daya Kabupaten Jayapura-PAPUA dengan kedalaman 7 Km. Dari laporan masyarakat, dampak gempabumi berupa guncangan yang dirasakan dalam skala II MMI di Sentani, di Genyem II MMI, dan Jayapura II MMI,” ujar Petrus sebagaiman rilis yang diterima dari BMKG Wilayah V Jayapura via pesan whatsapp.

Menurut Petrus, ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kabupaten Jayapura. Gempabumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

“Hingga pukul 17:40 WIT, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).  Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,” tegas Petrus.

 

Kondisi Meteorologi dan Prakiraan Cuaca

Sementaran menurut hasil monitoring BMKG Wilayah V Jayapura, pola angin menunjukkan terdapat daerah belokan angin di wilayah utara Papua, dimana potensi pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Papua bagian utara dan tengah. Tujuh hari ke depan, diperkirakan.

Kondisi cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan di wilayah Jayapura dan sekitarnya dengan potensi hujan intensitas ringan hingga lebat di wilayah Papua bagian utara, Papua bagian tengah dan wilayah Teluk Cenderawasih pada siang, malam dan dini hari

“Masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang dan lain sebagainya yang berpotensi terjadi selama periode musim penghujan ini,” tulis Prakirawan Cuaca. Ezri Ronsumbre.

Ia mengatakan, aktivitas pelayaran harus lebih berhati-hati karena kondisi gelombang yang diprakirakan masih cukup tinggi untuk beberapa hari ke depan demi keselamatan penumpang. (Gusty Masan Raya)

 

 

Facebook Comments Box