Bupati Ateng Edoway berpose bersama  Tim Brigade Siaga Bencana (BSB)  usai sosialisasi di Aula Kantor DPRD Deiyai, Kamis, (11/07/2019).

JAYAPURA (PB.COM)-Bupati Kabupaten Deiyai, Ateng Edoway mengapresiasi kinerja dan berbagai program inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Deiyai selama lima bulan berjalan. Namun, ia juga meminta agar Dinkes harus semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (yankes) bagi masyarakat setempat.
Apresiasi itu disampaikan Bupati Ateng saat acara sosialisai dan pembekalan Team Brigade Siaga Bencana (BSB) di hadapan puluhan kepala Organisasi Perangkap Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Deiyai, puluhan kepala kampung, para kepala distrik, serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, perempuan, dan tokoh adat.
“Saya mengapresiasi kinerja dan inovasi Dinas Kesehatan Deiyai. Saya minta inovasi ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan,” ujar Bupati Ateng Edoway di Aula Kantor DPRD Deiyai, Kamis, (11/07/2019).
Menurut Bupati Edoway, nilai Cakupan Sub PIN Polio Dinkes Deiyai kini naik ke urutan kelima mencapai 70,39 persen dengan predikat baik. Oleh karena itu, Dinkes harus terus bekerja keras untuk menaikan derajat kesehatan demi keselamatan nyawa manusia Mee.
“Sekali lagi saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada kepala Dinas Kesehatan. Karena semua program telah mendukung visi dan misi kami, termasuk program-program dalam menyukseskan 100 kerja kami,” ungkapnya.
Bupati Edoway dan Wakil Bupati, Ateng Pigai memiliki visi, gerakan keluarga aman, mandiri dan sejahtera (Gamantra) berlandaskan filosofi suku Mee Dou, Gai dan Ekowai yakni Melihat, Berpikir dan Laksanakan yang dipatokan pada ‘Odwaa-Owaada, Yiibeu-Yimubeu’ artinya perilaku hidup bersih dan sehat  dalam pekaran rumah.
Ia juga meminta agar kedisiplinan kerja pegawai Dinkes Deiyai tetap terjaga dan program-program yang sudah disusun harus direalisasikan dengan baik.
“Saya ingin agar pelayanan medis ke masyarakat di puskesmas dan rumah sakit harus semakin baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deiyai Kornelis Pakage mengatakan, program perekrutan Team BSB  merupakan upaya mewujudkan Visi Gamantra yang akan melayani masyarakat di 10 Puskesmas dan beberapa Pustu di negeri Tigi.
“Tenaga yang kami tetapkan melalui tiga tahapan yakni profesi perawat 20 orang, bidan 20 orang, gizi 20 orang, kesehatan masyarakat 10 orang dan enam orang dokter,” ujar Kornelis Pakage.
Menurut mantan Sekretaris Dinkes Pegunungan Bintang ini, para petugas medis yang direkrut oleh Dinkes telah ditempatkan di PKM Kapiraya, Bouwobadio, Waagomani, Ayatei, Kokobaya, Waghete, Damabagata, Edagotadi, Gakokebo dan beberapa Pustu lainnya.
“Tim ini bertugas dan menetap di PKM masing-masing. Pelayanan akan mereka jalankan salaam 24 jam, dalam dan luar gedung PKM.  Pagi sampai siang pelayanan rumah ke rumah (door to door). Siang kembali pengobatan di PKM sampai besok,” kata dia.
Ia mengatakan, dalam kinerja tim tersebut akan dipantau oleh Dinkes melalui Ketua RT, RW dan Kepala Kampung masing-masing PKM.
“Sehingga apabila melanggar aturan, sanksinya langsung dipecat. Ini sistem militer, pengawasan kepada tim BSB serba ketat. Untuk pembinaan khusus, kami akan sampaikan pada Selasa pekan depan,” katanya. (Abeth You/Gusty)
Facebook Comments Box