Ilustrasi Jamaah Calon Haji asal Papua.

JAYAPURA (PB.COM) – Jamaah Calon Haji (JCH) asal Papua diimbau agar senantiasa menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Pasalnya, cuaca di Mekkah maupun Madinah tidak sama dengan cuaca di Indonesia khususnya di Papua yang beriklim tropis.

“Yang penting para calon jamaah haji harus mematuhi aturan, seperti petunjuk-petunjuk dari petugas pendamping,” ujar Sekertaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen di Jayapura, Selasa (23/7/2019).

Dia juga berharap semoga para calon jamaah Haji mendapatkan ilmu tentang tata cara melaksanakan ibadah haji. “Ilmu yang didapat nanti tentunya harus menjadi perhatian jamaah, agar mereka dapat melaksanakan rukun islam yang kelima ini dengan sebaik-baiknya,” harapnya.

Sekda mengimbau, setiap warga Papua yang sedang mengikuti ibadah haji, ikutilah ibadah haji dengan baik, dan kembali ke Papua harus memberikan ajaran yang baik sesuai agama. “Tentunya toleransi yang kita jaga di atas tanah Papua selama ini terbina, tetap kita jaga Papua sebagai tanah damai,” serunya.

Untuk diketahui, kuota haji Papua tahun 2019 sebanyak 1.395, dan sudah diberangkatkan dari embarkasi Makassar pada pekan lalu.

Dikutip dari Ihram.co.id, pembimbing ibadah haji asal Papua, KH Umar Bauw memiliki cerita menarik selama menuntun jamaah di pesawat. Mulai dari mengajari mereka bertayamum hingga sempat tertahan di bandar udara karena disangka sebagai orang Hadramaut, bukan Indonesia.

Kiai yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 18 UPG menuturkan kisahnya. Selama berada di dalam pesawat yang menerbangkan jamaah dari embarkasi Makassar hingga Jeddah, sebagian besar mereka belum mengetahui cara bertayamum. Maka dari itu, ia pun mesti membimbing satu per satu jamaah yang beranggota 450 orang itu.

“Saya bimbing tayamum di pesawat dari ujung ke ujung. Pesawatnya dua tingkat pula,” kata Kiai Umar saat baru tiba di Kota Makkah, Sabtu (20/7/2019).

Menurut Kiai Umar, karena harus membimbing seluruh jamaahnya itu, maka tugasnya itu baru selesai ketika pesawat menjelang tiba di atas Yalamlam (Yaman). Di mana, jarak waktu Yalamlam adalah sekitar 20-30 menit dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Kiai Umar sendiri memang fasih berbahasan Arab. Dia memang seorang pegawai Kanwil Kemenag Papua serta Ketua MUI Papua. Namun, di luar itu, dia juga berpengalaman pernah bekerja di Jeddah dan Madinah. Sudah lima kali pula menjadi petugas haji.

Jamaah haji yang yang dibina oleh Kiai Umar tergabung dalam Kloter 18 UPG dan merupakan kloter pertama gelombang kedua yang tiba Makkah, Sabtu (20/7) pagi. Mayoritas jamaah di kloter ini adalah adalah jamaah haji yang berasal dari Papua. Mereka tiba di Kota Makkah pada pukul 08.00 WAS dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Mereka langsung ditempatkan di Hotel 216 Al Hasan Al Adel di kawasan Syisah. (Andi/Frida)

Facebook Comments Box