Menpora Imam Nahrawi didampingi Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP.MH, Sekretaris Daerah Papua T.E.A. Hery Dosinaen, SIP.M.KP.M.Si, Ketua DPR Papua, DR. Yunus Wonda, Ketua MRP, Timotius Murib, dan serta Asisten I Setda Papua, Doren Wakerwa, SH memberi keterangan pers usai Ratas di Istana Negara, Senin (26/08/2019)

JAKARTA (PB.COM)— Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi menegaskan bahwa pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 tetap dilaksanakan di Papua.

Hal itu disampaikan Menpora Imam Nahrawi kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) dengan agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (26/08/2019).

Ratas kali ini melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga termasuk Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP.MH, Sekretaris Daerah Papua T.E.A. Hery Dosinaen, SIP.M.KP.M.Si, Ketua DPR Papua, DR. Yunus Wonda, Ketua MRP, Timotius Murib, dan serta Asisten I Setda Papua, Doren Wakerwa, SH.

Menpora Imam Nahrawi

Menpora Nahrawi menjelaskan, sesuai hasil Ratas bersama Presiden Jokowi bahwa PON tetap dilaksanakan di Papua tentu dengan penyederhanaan dan rasionalisasi jumlah cabang olahraga.

Menurutnya, jumlah cabang olahraga tersebut harus sesuai dengan sport olimpik dan sesuai kondisi di Papua baik kondisi infrastruktur, venue maupun ketersediaan atlet-atlet di Papua.

“Saya bergembira bahwa setidaknya Papua sudah memplatnaskan atau men TC kan 1300 atlet. Ini kabar yang sangat baik,” ujar Narawi.

Selain itu, pemerintah pusat akan terus memberikan pendampingan baik melalui asian games guna mendampingi PB PON dalam rangka penyelenggaraan 2020.

Mengenai POPNAS dan Peparpenas yang resmi dipindahkan dari Papua, Menpora menerangkan bahwa sesuai surat dari Gubernur Papua, maka sudah dipertimbangkan dan dipindahkan ke Jakarta. “Setidaknya venue-venue bekas Asian Games masih bisa digunakan,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH usai mengikuti Ratas mengatakan, inti dari Ratas menghasilkan sejumlah keputusan diantaranya dimana Presiden Jokowi tetap berkeinginan bahwa pelaksanaan PON XX dilaksanakan tahun 2020 di Papua.

Menurut Gubernur, dalam ratas ini, pihaknya secara resmi menyampaikan tentang persiapan Papua dalam rangka PON baru 50 persen.

“Saya sampaikan itu didepan sejumlah menteri yang ikut dalam Ratas,” kata Gubernur kepada wartawan.

Selain itu, lanjutnya bahwa Presiden Jokowi juga memutuskan untuk lokasi penyelenggaraan PON di Papua hanya di 3 daerah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Mimika. Sedangkan untuk cabang olahraga (cabor), hasil Ratas memutuskan ada pengurangan dari 47 menjadi 37 cabor.

“Saya juga meminta kepada Presiden untuk pelaksanaan PON dimundurkan tapi setelah dipelajari dengan pengurangan cabor dan 3 lokasi sehingga dipastikan 2020 dilaksanakan,” tegas Gubernur seraya mengatakan masih akan ada pertemuan lanjutan dengan Presiden.

Sementara itu, terkait peralatan PON, Lukas menjelaskan bahwa Pemprov Papua sudah memberikan kepercayaan kepada Erik Tohir untuk mem-backup saat pembukaan dan penutupan PON termasuk masalah peralatan baru.

“Kita anggarkan dana sebesar Rp 400 milliar dan dari Kemenpora Rp 100 miliar untuk peralatan sehingga diperkirakan cukup untuk pengadaan peralatan,” tandasnya. (Gusty Masan Raya/PR)

Facebook Comments Box