Pelatihan pembangunan karakter dan motivasi berprestasi, yang diikuti 200 atlet dan pelatih Kontingen Papua untuk PON 2020 gelombang pertama, resmi ditutup.

JAYAPURA (PB.COM) – Setelah digembleng selama seminggu dalam kegiatan pelatihan pembangunan karakter dan motivasi berprestasi, kini 200 atlet dan pelatih Kontingen Papua untuk PON 2020 gelombang pertama, akan kembali mengikuti pemusatan latihan di masing-masing cabang olaharaga.

Penutupan pelatihan untuk gelombang pertama ini berlangsung dalam upacara yang dipimpin oleh Sekertaris Umum Koni Papua, Kenius Kogoya, di lapangan Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (7/9/2019) siang. Penutupan pelatihan ditandai dengan pelepasan kartu peserta dari tiga perwakilan peserta yakni atlet, pelatih dan official.

Kenius Kogoya kepada pers usai acara penutupan, kegiatan pelatihan ini sangat penting bagi setiap atlet dan pelatih sebelum bertanding.

”Ini penting sebab atlet sehebat apapun dia tapi kalau karakternya kurang bagus, prestasinya tidak akan tercapai, makanya kita genjot dengan kegiatan seperti ini,dan ini sangat penting untuk atlet dan juga pelatih” ujar Kenius.

Mewakili KONI Papua, Kenius menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pangdam Cenderawasih khususnya untuk jajaran Rindam yang sudah memfasilitasi kegiatan ini sehingga terlaksana dengan baik.

“Dengan kegiatan ini karakter dan mental mereka (atlet) akan terbentuk, dan kami sangat senang. Karena kebiasaan yang baik akan jadi rusak jika mereka bergaul dengan hal hal yang kurang bagus sehingga mereka masuk disini (ikut pelatihan) akan mendapatkan ilmu pendidikan yang luar biasa. Sebab mereka adalah aset negeri ini untuk mereka berprestasi tak hanya mengharumkan nama Papua tetapi juga Indonesia di kancah internasional,” ungkap Kenius.

Disinggung soal pengurangan cabang olahraga dari 47 menjadi 34 di PON 2020? Kenius menegaskan tidak terlalu berpengaruh bagi atlet yang sudah jauh hari mempersiapkan diri termasuk yang telah mengikuti  pelatihan ini.

“Tidak ada pengaruh. Itu nanti ada keputusan di pemerintah, tapi Koni dalam hal pembentukan karakter atlet harus disiapkan karena bukan hanya untuk pasca PON tetapi juga pembentukan karakter sebagi modal untuk mereka sendiri, untuk bagaimana mereka hidup disiplin menjadi pribadi yang tangguh, tidak terpengaruh segala macam hal buruk,” jelas Kenius panjang lebar

 

Teknik Atasi Kecemasan

Wakil Ketua II Puslatfor, Kolonel Kav Donovan Pri Pamungkas menjelaskan, jika atlet sudah dibekali kemampuan teknik dan taktik sesuai cabor masing masing, maka pada saat bertanding atlet akan hadapi kecemasan, kekhawatiran takut gagal mengecewakan.

”Nah kami memberikan tekhnik kemampuan mengatasi hambatan tersebut secara mental biar kemampuan itu muncul bisa dengan relaksasi senam otak, teknik emosi, kerjasama dan lain yang semuanya. Sehingga  membentuk karakter bermental dan kuat, bisa bekerjasama. Yang pada intinya dapat bermotivasi berprestasi,” urainya.

Lebih lanjut katanya, untuk pelatihan geleombang kedua akan diikuti oleh 200 peserta.

“Minggu siang besok mereka berkumpul di kantor KONI, di cek kesehatan, pembukaan senin, 9 September berlangsung selama 6 hari. Adapun  jumlah cabor diikutkan 12 cabor, untuk materi dan kegiatannya tetap sama seperti gelombang pertama,” sebut Pamungkas yang juga menjabat sebagai Kajasdam Cenderawasih.

Dia menambahkan, nantinya akan ada evaluasi di pelatihan gelombang kedua untuk mengetahui kondisi mental para atlet, ini akan didalami.

Salah satu instruktur/ pelatih, Mayor Inf Purnomo mengaku senang bisa berbagi ilmu dengan para atlet maupun  pelatih demi mencapai puncak prestasi saat pelaksanaan pertandingan.

“Jadi ibarat mau berperang kita berikan senjata, bagaimana mengatasi permasalahan individu saat menghadapi pertandingan. Kita bekali harapan dalam latihan sehingga baik secara fisik, tekhik, mental mereka sudah siap hadapi kejuaraan dan punya mental pemenang,” bebernya.

Ribka, atlet Rugby Papua mengaku senang dan sangat terbantu dengan kegiatan pelatihan ini.

“Tentunya ini sangat baik membantu dalam mengatasi sikap kami yang kadang malas tau dan egois. Saya berharap ilmu yang kami dapat selama beberapa hari ini, bisa kami terapkan dalam kehidupan kami sehari hari,” katanya. (Andi/Frida)

Facebook Comments Box