Kepala Perwakilan BKKBN Papua Sarles Brabar, SE.M.Si saat menjawab wartawan.

JAYAPURA (PB.COM)—Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) sesuai agenda akan berkunjung ke Jayapura, Papua pada November 2019. Kepastian kunjungan itu disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Sarles Brabar SE.M.Si di Jayapura.

“Rencananya tanggal 17 November. Kepala BKKBN itu adalah salah seorang ahli dokter kandungan sehingga sangat konsen terhadap kesehatan reproduksi. Beliau juga salah seorang mantan bupati Kulonprogo, Yogyakarta. Jika berkenan, para kepala OPD KB kabupaten/kota bisa hadir pada kesempatan itu,” kata Sarles Brabar saat membuka kegiatan review Telaah Tengah Tahun Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dan Penguatan Tim Pengendali DAK Sub Bidang KB dengan tema “Percepatan Pencapaian Kinerja Program KKBPK Dalam Rangka Menyongsong RPJMN Tahun 2020-2024” di Hotel Grand Abe Hotel, Rabu (30/10/2019).

Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)

Menurut Sarles, adapun agenda kunjungan Kepala BKKBN dr. Hasto di antaranya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Papua, bertemu Wali Kota Jayapura DR. Benhur Tomi Manno dan berkoordinasi dengan mitra-mitra BKKBN yang lain.

“Kita akan melakukan talk show secara nasional untuk memberikan pemahaman baru tentang penerapan program KKBPK yang berbeda dengan provinsi lain di Indonesia. Kita mengedepankan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat setempat. Beliau ini ahli kandungan. Jadi beliau akan sampaikan tips-tips bagaimana menjaga kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak,” tegas Sarles.

Sarles juga menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah bertemu dr. Hasto. Pada kesempatan itu, Hasto meminta agar pendekatan program BKKBN di Papua menekankan aspek  kesehatan dan penguatan keluarga.

“Artinya, jaga jarak kelahiran perhatikan kesehatan ibu dan anak. Jadi bukan batasi dua anak saja. Kedua, penguatan Program KB sebagai penguatan kesehatan ibu dan anak. Ketiga, bagaimana masyarakat pahami arti kependudukan dan pembangunam keluarga. Tiga hal ini adalah penopang IPM, juga berkaitan dengan bonus demografi dan generasi emas Papua,” katanya.

Sebagaiman diketahui, dr. Hasto Wardoyo Sp.OG(K) dilantik Menteri Kesehatan Nila Moeloek sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Senin (01/07/2019) guna mengisi jabatan Kepala BKKBN yang kosong sejak awal Januari 2019.

Usai pelantikan, Hasto yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan fokus BKKBN ke depan adalah menghadapi bonus demografi. Saat ini satu penduduk yang tidak produktif ditanggung oleh dua orang produktif.

“Tapi ingat, penduduk produktif itu identik dengan penduduk yang konsumtif. Dia bisa jadi berkah bisa jadi musibah, karena itu saya kira fokusnya di situ,” kata Hasto. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box