Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya berpose bersama Forkopimda/Andi

MULIA (PB.COM) – Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya merayakan ulang tahun ke – 23 yang dirangkaikan dengan acara syukuran 2 tahun  kepemimpinan Bupati Yuni Wonda S.Sos, SIP.MM dan Wakil Bupati Deinas Geley, S.Sos.M.Si dan perayaan ibadah Natal Gabungan yang berlangsung di Aula Sasana Kaonak kantor Bupati Puncak Jaya, Sabtu (7/12/2019).

Perayaan berlangsung secara sederhana dan penuh hikmat yang dihadiri oleh Kapolres AKBP Drs Mikael Suradal MM, Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo, Wakil Ketua DPRD sementara, Miren Kogoya S. Ikom, MM, Plt.Sekda Tumiran S.Sos.MAP, para pimpinan OPD, unsur TNI Polri, Denominasi Gereja, perwakilan ormas, perwakilan BUMN dan masyarakat.

Acara syukuran seharusnya dilaksanakan pada 8 Oktober 2019 lalu, namun karena situasi saat itu kurang kondusif, khususnya yang terjadi  di Papua, sehingga pelaksanaannya diundur hari ini bersamaan dengan 2 Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati.

Bupati kabupaten Puncak Jaya, Yuni Wonda S.Sos,SIP MM dalam sambutannya mengatakan, meski perayaan HUT kabupaten diundur, namun tidak mengurangi makna dari perayaan itu.

“Yang sangat penting dalam perayaan hari ulang tahun adalah mensyukuri berkat, kasih dan pimpinan Tuhan di sepanjang kehidupan kita,” ucap Bupati Yuni.

“Hari ini genap 2 tahun kepemimpinan kami berdua selaku Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya periode 2017 – 2022. Kita juga bersyukur karena kasih Tuhan sehingga kita sampai di penghujung Tahun 2019 dan dapat merayakan Natal gabungan atau Natal bersama dengan seluruh elemen Pemerintah/Pemerintah Daerah dan masyarakat se Kabupaten Puncak Jaya,” ucapnya lagi.

Semangat Persatuan dan Kesatuan

Tiga agenda pemerintahan yang dilaksanakan hari ini, ungkap Yuni, dilandasi semangat persatuan dan kesatuan, semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan dan persaudaraan serta semangat sukacita dan damai Natal atas kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruslamat dunia.

Bupati Yuni mengaku, selama dua tahun kepemimpinan memang apa yang diharapkan belum maksimal sebab adanya berbagai kendala yang dihadapi diantaranya, terdapat sejumlah kegiatan pada tahun anggaran 2017 yang tertunda karena pilkada sehingga harus diselesaikan pada tahun anggaran 2018 dan 2019.

“Pilkada 2017 lalu membawa dampak yang berkepanjangan sehingga dalam waktu 2 tahun kepemimpinan kami, sebagian waktu, pikiran dan tenaga, bahkan dana terserap untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” akunya.

Begitu pun pada 2019 terdapat agenda nasional seperti Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif, ada juga pelaksanan lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama sesuai amanat UU Nomor 5 Tahun 2014, dan Seleksi CPNS Formasi 2018 yang baru dapat dilaksanakan pada bulan Juni 2019 ini.

“Lalu tidak kalah pentingnya adalah kunjungan pejabat-pejabat negara dan peringatan hari-hari besar nasional,” imbuhnya.

Termasuk kegiatan PON 2020 yang mengakibatkan sejumlah yang dibiayai dari dana OTSUS mengalami keterlambatan karena kebijakan Alokasi Dana OTSUS terlambat turun dari Provinsi. “Mungkin akan terjadi hal yang sama pada Tahun Anggaran 2020,” tukas Bupati Yuni.

Meski begitu, ujar Bupati Yuni, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, sebesar apapun kendala dan tantangan itu, tidak menyurutkan semangat juang dan semangat pengabdian untuk terus bekerja keras secara maksimal sesuai visi dan misi Kabupaten Puncak Jaya yang Aman, Mandiri dan Sejahtera (AMANAH).

“Meskipun kita dihadapkan dengan situasi dan kondisi seperti itu, bukan berarti pemerintahan tidak jalan. Penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat tetap berjalan seperti biasa.

Bupati Yuni membeberkan, selama 23 tahun berdirinya Kabupaten Puncak Jaya, sudah banyak hasil yang dicapai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Pencapaian Dua Tahun Kepemimpinan

Dalam 2 tahun kepemimpinan, beberapa hal yang dapat dicapai antara lain; bidang pemerintahan seperti telah melaksanakan agenda nasional yakni Pemilu dan penerimaan CPNS formasi 2018 (dilaksanakan 2019) berjalan dengan aman dan lancar, termasuk menciptakan stabilitas keamanan yang makin kondusif berkat kerjasama pemerintah dengan TNI Polri. Berbagai persolalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dapat diselesaikan dnegan arif dan bijaksana.

“Masih hangat dalam ingatan kita, ketika terjadi kerusuhan pada beberapa Daerah di Papua dan Papua Barat yang dipicu oleh masalah rasialisme, tetapi Puncak Jaya tetap dalam keadaan kondusif,” kata Bupati Yuni.

Lalu di bidang pembangunan fisik dan prasarana, selain melanjutkan pekerjaan yang tertunda dari tahun tahun sebelumnya, kata Yuni, juga telah dilaksankanan pembukaan jalan baru seperti jalan distrik Gurage, Gubume tembus ke Yamo. Lalu pembangunan bidang pendidikan, perhubungan udara (bandara di Dagai dan Torere), sarana dan prasarana di bidang kesehatan, perumahan rakyat, serta sarana dan prasarana pemerintahan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sementara pembangunan nonfisik seperti bidang pendidikan dengan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak sesuai tuntutan dan perkembangan jaman. Melalui peningkatan kualitas tenaga-tenaga pendidik dan membenahi fasilitas pendidikan yang diperlukan.

Lalu bidang kesehatan, melalui pelayanan kesehatan sesuai kemampuan melalui kontrak dokter spesialis untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama kepada Ibu hamil dan Anak. Sedangkan di bidang Ekonomi, mendorong kemandirian masyarakat melaui pembinaan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan sehingga secara bertahap dapat lepas dari ketergantungan kepada pemerintah.

“Dalam pengelolaan kegiatan pembangunan, kami sudah melakukan proteksi terhadap anak-anak daerah sesuai dengan bidang kemampuan mereka. Kecuali pekerjaan yang sifatnya sangat teknis diserahkan kepada Saudara-saudara kita dari luar,” jelas Bupati panjang lebar.

Termasuk fokus di bidang sosial dan keagamaam. “Kita terus menciptakan kerukunan dan sikap saling menghormati antar sesama umat beragama, tanpa memandang suku, agama, dan ras sehingga Puncak Jaya senantiasa dalam keadaan aman dan damai,” katanya.

Raih Penghargaan

Dari hasil kerja keras itulah, semua patut merasa bangga dengan adanya penilaian baik dari Pemerintah sehingga Puncak Jaya mendapat penghargaan, di antaranya adalah Penghargaan sebagai Pemerintah Daerah terbaik kinerja Penyaluran Dana Desa Tahun 2019. Di samping itu, satu-satunya Kepala Daerah dari Papua dan Papua Barat, yang mendapat panggilan untuk mengikuti LEMHANAS Tahun 2019 ini hanya Bupati Puncak Jaya. Ini yang saya ikuti selama 2 bulan di Jakarta.

“Terkait pencapaian itu, kami berdua menyampaikan terima kasih sebesar besarnya kepada jajaran pimpinan dan anggota DPRD, Kapolres dan Dandim Puncak Jaya (termasuk satgas penugasan),seluruh elit elit politik, tokoh masyarakat, adat dan ormas, para ASN dan seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung jalannya kepemimpinan kami selama 2 tahun ini demi mewujudkan visi dan misi Kabupaten Puncak Jaya yang aman, mandiri dan sejahtera (AMANAH),” ucap Bupati.

Perayaan Hut diawali dengan ibadah Natal gabungan, kemudian dilanjutkan seremonial perayaan HUT yang ditandai dengan acara tiup lilin dan pemotongan kue oleh ibu Ketua PKK Kabupaten Puncak Jaya dan ibu Wakil Bupati. Menarik, karena dalam acara ini sekaligus dilakukan peluncuran Pelayanan Dukcapil Go Mobile, dimana dilakukan uji coba teleconference antara Bupati dengan Sekertaris Distrik Ilu. (Andi/Frida)

Facebook Comments Box