Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K)

JAYAPURA (PB.COM)—Kasus Covid-19 di Provinsi Papua tak hanya terus bergerak naik dari sisi angka kumulatif, tetapi juga kian meluas dari sisi wilayah penyebarannya.

Jika sepanjang tiga pekan episentrum penyebaran Covid di Provinsi Papua berada di Kota Jayapura, Mimika, Merauke dan Kabupaten Jayapura, menyusul dua kabupaten baru yakni Sarmi dan Keerom pada 11 April,  kini per Senin (13/04/2020), ada 3 kasus ditemukan di dua kabupaten baru yakni Jayawijaya dan Mamberamo Tengah (Mamteng).

Data perkembangan Covid-19 di Provinsi Papua per 13 April 2020.

“Jumlah kabupaten yang positif Covid bertambah dua yaitu Jayawijaya dan Mamberamo Tengah. Upaya kita selama tiga minggu terakhir ini agar kita tidak temukan kasus di Pegunungan akhirnya jebol. Ada 2 kasus di Jayawijaya 1 kasus di Mamberamo Tengah,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) saat memberikan keterangan kepada pers secara virtual dari Posko Satgas Covid-19 Papua, Senin (13/04/2020).

Berdasarkan data terbaru hari ini hingga Pkl. 19.00, kata Sumule, jumlah kumulatif warga Papua yang positif terpapar virus corona sebanyak  67 kasus, dimana ada penambahan 6 kasus baru hari ini. Dari 67 kasus ini, 46 orang sedang dalam perawatan, 15 orang sembuh dan 7 orang meninggal dunia.

Menurut Sumule, karena kasus positif Covid di Papua bertambah, maka dampaknya adalah jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) pun bertambah sebanyak 73 orang menjadi 3.216 orang. Demikian pun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bergerak naik dari 59 menjadi 83 orang.

“Puji Tuhan ada kenaikan jumlah orang yang sembuh dari 9 menjadi 15 orang. Tapi, persentase angka kematian kita masih tinggi, sekitar 11,1 persen,” urai Sumule.

Sumule merincikan, di Kota Jayapura terdapat 22 kasus positif, 14 orang sedang dalam perawatan, 5 sembuh dan 3 orang meninggal. Mimika ada 19 kasus positif, 13 dalam perawatan, 3 sembuh dan 3 orang meninggal. Kabupaten Jayapura ada 11 kasus positif, 8 pasien sedang dirawat, 2 sembuh dan 1 meninggal. Di Merauke ada 7 kasus positif, 4 dalam perawatan dan 3 sembuh. Di Sarmi dan Keerom terdapat masing-masing 2 kasus positif, dimana semuanya sedang dalam perawatan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

1 Kasus Dokter di Wamena

Pada kesempatan itu, Dokter Sumule juga menyampaikan keprihatinannya atas salah seorang dokter di Kabupaten Jayawijaya yang positif terkena Covid-19 ini. Ia bersama 2 pasien lain merupakan kasus perdana yang ditemukan di wilayah Lapago atau Pegunungan Tengah Papua bagian barat.

“Kondisi 3 pasien di Pegunungan, 2 di Jayawijaya dan 1 di Mamberamo baik. Kami turut prihatin karena di saat kita lagi sangat membutuhkan dokter, 1 dokter di Wamena ini positif. Ia dan 2 pasien lainnya sedang diisolasi di RSUD Wamena,” ujar Sumule.

Melihat wilayah penyebaran baru virus ini, Sumule meminta agar seluruh masyarakat di wilayah itu benar-benar mematuhi himbauan pemerintah dan protokol kesehatan untuk tetap berada di rumah, menghindari kerumunan, tidak bersalaman atau berpelukan seperti tradisi budaya setempat dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

“Khusus kepada Pemda Jayawijaya, Mamberamo Tengah dan kabupaten-kabupaten lain di wilayah Lapago, kami Tim Satgas Covid Provinsi berharap harus ada langkah strategis dan taktis untuk putuskan mata rantai penyebaran. Tim bidang kesehatan Satgas Provinsi Papua sangat terbuka jika ingin meminta masukan, pendampingan dan dukungan kepada Jayawijaya dan Mamberamo Tengah,” ujar Sumule.

Data Trend Kasus Covid di Provinsi Papua per 13 April 2020.

Ia juga meminta agar semua dinas kesehatan di Lapago saling bekerjasama untuk segera melakukan surveilans dan pelacakan riawayat guna memutus mata rantai virus ini. Jika sudah ada ODP,  lakukan pemeriksaan dengan menggunakan rapid diagnostic test. Jika ada hasil yang positif, maka segera hubungi Satgas Provinsi Papua untuk berkoordinasi melakukan pemeriksaan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Litbangkes Papua.

“Untuk kasus baru 3 orang ini, mematahkan teori dalam jurnal kesehatan bahwa masa inkubasi itu 14 hari. Ini sudah mau masuk minggu keempat tapi orang itu baru ketahuan positifnya. Artinya apa, kita harus hati-hati. Ini kasus khusus. Itu yang bisa menjelaskan, kenapa kasus ini baru kita temukan,” katanya. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box