Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal , SE.MM (kanan).

JAYAPURA (PB.COM) – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, SE.MM mengajak semua pihak bergandengan tangan dan menyingkirkan sikap ego dalam mengatasi Covid-19 di Bumi Cenderawasih.

“Jadi saya minta semua hari ini tidak ada ego, kita bergandengan mengatasi situasi virus ini, semua harus sama,” tegasnya kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (25/4/2020).

Sebab kata mantan Bupati Mimika tersebut bahwa Papua harus aman dari Covid-19, sebab jumlah orang Papua hanya tiga juta jiwa.  “Jangan main-main, tidak seperti saudara kita yang ratusan juta, jadi satu nyawa itu sangat berarti, jangan main-main,” tegasnya.

“Saya minta sadar itu dan mari kita bergandengan tangan atasi situasi ini, sebagai bukti keseriusan saya atau kita di Provinsi,” sambungnya.

Ia bahkan memberi warning kepada Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Kabupaten Keerom, terutama Kota Jayapura sebagai ibu kota provinsi, jika masih ada peningkatan positif maka akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kalau sampai hari Jumat depan di kota ini, Keerom, kabupaten Jayapura, Timika, terutama kota Jayapura karena sebagai ibu kota provinsi masih ada positif lagi, maka kita akan minta supaya kita terapkan PSBB ke Menteri Kesehatan,” terangnya.

Sementara mengenai adanya penerapan pembatasan sosial, Klemen Tinal menegaskan penerapan pembatasan sosial merupakan komitmen dan kesepakatan bersama yang harus ditaati.

“Pertama kita mulai sepakat untuk menutup daerah kita mulai Maret, itu kan bupati/walikota hadir tandatangan bersama, itukan kan komitmen bersama, jika itu suatu konsensus yang merupakan komitmen tidak boleh ingkar janji,” jelasnya.

Secara nasional Covid akan menurun pada akhir bulan Mei, sementara di Papua diperkirakan Juni. Dengan demikian, harus menyamakan persepsi menangani virus ini.

“Fakta di lapangan harus menjadi salah satu tolak ukur dalam mengambil kebijakan, kita kenapa tidak boleh menganggap remeh, Timika hanya dalam dua minggu dari 4 positif menjadi 41 orang, artinya kenaikan hampir 300 persen,” ucapnya.

Selain itu, Kabupaten Jayapura kenaikan 900 persen, tanggal 3 April 2020 baru 2 orang yang positif namun 25 April, naik jadi 27 orang yang positif atau kenaikan 900 persen, Kota Jayapura, 28 Maret baru 7 orang yang positif, tapi hari ini 38 orang yang positif, kenaikan 950 persen.

“Artinya dari data ini sudah bisa gambarkan kalau tidak ada ketegasan, apa yang akan terjadi,” katanya lagi. (Toding)

Facebook Comments Box