Ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa, M.Th,

DEIYAI (PB.COM) – Ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa, M.Th, meminta kepada pihak keamanan baik itu TNI Polri selama pemeriksaan wabah Covid- 19, jangan ada lagi pemeriksaan simbol-simbol bendera Bintang Kejora, atribut dalam bentuk gelang, topi dan lain – lain di Deiyai, Papua. Menurut Petrus, semua suku punya kebiasaan masing-masing  yang sulit ditinggalkan.

Saat kunjungan kerja Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih di Deiyai, Senin (18/5/2020), Badokapa menegaskan permintaannya di Kodam Waghete saat rapat yang dihadiri Sekretaris Daerah, Marthen Ukago, M. Si,  Ketua Komisi A Naftali Magai, S. Pd dan beberapa anggota DPRD Deiyai.

“Sekali lagi saya mengajak pihak TNI Polri saat ini adalah masalah besar yang kita hadapi bersama yakni masalah wabah Covid-19 yang sangat mematikan manusia sehingga kita mengantisipasi bersama dan saya mengajak masyarakat saya mari kita sama-sama menjaga nama baik kita dengan aman, tenteram dan damai di kota tercintai Deiyai ini,” imbaunya.

Ia mengatakan, Kabupaten Deiyai terdapat banyak suku. Di dalamnya suku Mee, Moni, Kamoro, pendatang dan Amungme.

“Saya bangga karena Kapolda Papua kunjungi kami di Deiyai. Beliau adalah senior saya, karena saya dari wilayah selatan Ogeiye Koukenau dan beliau juga dari wilayah selatan hingga akhirnya saya bilang senior saya,” ujar Badokapa. Momen ini, lanjutnya, dapat memberi pemahaman yang baik kepada masyarakat agar ke depan jauh lebih baik.

Kunjungi Posko Kesehatan Tigido

Petrus Badokapa juga mengunjungi Posko Umum Kesehatan di Tigido, pertigaan antara jalan Trans Paniai dan Deiyai di hari yang sama, Senin (18/5/2020).

Ia meminta tim kesehatan yang bertugas tetap cek suhu badan warga untuk antisipasi penyebaran Covid-19 seperti biasanya. “Jika kita tidak bekerja siapa yang datang bantu kita untuk kerja. Makanya saya mohon mari kita bekerja dengan senyum,” pinta Badokapa.

Petugas media yang bertugas di Posko umum Deiyai kepada Ketua DPRD Deiyai berjanji akan tetap bertugas  sampai Covid-19 sudah tidak ada lagi di Deiyai. Sampai akses jalan dibuka oleh pemerintah dan legislatif Deiyai. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box