Para tahanan saat bersiap sedang diambil swab-nya oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk diperiksa, Jumat (12/06/2020).

 

JAYAPURA (PB.COM)Sebanyak 23 tahanan di Polres Jayapura Kota, Provinsi Papua melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis virus Corona atau Covid-19. Pada Jumat siang (12/06/2020), lima orang petugas surveilans dari Dinas Kota Jayapura mendatangi Mapolres Jayapura Kota Jayapura di Jalan Ahmad Yani dengan peralatan medis dan mengambil sampel swab dari para tahanan itu.

“Mereka ini memang bukan tahanan yang hasil Rapid Test reaktif, tetapi karena beberapa hari lalu ada 4 orang di antara mereka hasilnya PCR-nya positif, maka kita ambil kebijakan hari ini kita lakukan pengambilan swab dan langung PCR tanpa harus Rapid Test lagi,” ujar Paur Kesehatan Polres Jayapura Kota, Iptu Zainuddin Ashari, Amd.Kep.SH kepada papuabangkit.comJumat malam.

Menurut Ashari, ada 90 tahanan yang ada di rutan Mapolres Jayapura Kota pada 12 Mei 2020 menjalani Rapid Test. Dari tes itu, terdapat 41 orang di antaranya mempunyai hasil reaktif dan dipindahan ke sejumlah rumah sakit yakni RS Bhayangkara, RS Marthen Indey dan RS Angkatan Laut.

“Sesudah itu tanggal 16 Mei, Kepala Dinas Kota Jayapura mengirim tim ke rutan Mapolres dan 49 tahanan sisa pun diambil swab-nya juga untuk diperiksa. Tanggal 18 Mei hasilnya keluar dan di situ ketahuan ada 20 tahanan yang positif,” katanya.

Ashari menjelaskan, karena kondisi rumah sakit rujkan Covid di Kota Jayapura penuh dengan pasien Covid, pada tanggal 21 Mei, Kapolres Jayapura Kota mengambil kebijakan untuk memindahkan 19 tahanan pasien Covid dan mengisolasi mereka di Polsek Abe.

“Satu orang sakit jadi kami bawa ke rumah sakit.  Karena sisa tahanan yang di dalam sudah kontak dengan mereka yang 20 positif ini,  kami lanjut swab lagi mereka yang tersisa di dalam pada tanggal 29 Mei, Hasilnya 4 orang positif yang kita rawat di RS Bhayangkara dan sempat kabur dua hari lalu itu,” urainya.

Ashari berharap, hasil swab 23 tahanan ini negatif. Jika tidak, tentu sepanjang waktu mereka akan mengikuti pemeriksaan swab berulang kali karena kondisi rutan tempat mereka tinggal sangat rentan terjadinya kontak satu sama lain yang beresiko saling menularkan.

“Ini PR kami, ya mudah-mudahan negatiflah semuanya,” harapnya.

Sementara terkait  salah satu tahanan pasien Covid-19 berinisial MW yang belum ditangkap dan masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO), ia meminta keluarga dan masyarakat yang mengetahui keberadaannya agar melapor ke kepolisian terdekat.

“Sebab ini tahan pasien Covid, ia sangat beresiko menularkan ke orang lain jika segera ditangkap dan jalani perawatan medis,” tutur Ashari. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box