Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes

 

JAYAPURA (PB.COM)Kondisi masih tingginya penambahan kasus baru pasien Covid membuat hingga kini Pemerintah Daerah belum menerapkan kebijakan New Normal secara menyeluruh di Provinsi Papua. Hanya 15 kabupaten/kota yang masuk daerah zona hijau atau tidak berkasus yang menjalankan kebijakan yang diterapkan Pemerintah Pusat itu. Sementara 15 kabupaten/kota lainnya masih melakukan kebijakan relaksasi kontekstual dan diperkirakan akan menerapkannya pada Agustus 2020 mendatang.

Lalu bagaimana strategi yang diambil Dinas Kesehatan Papua sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab utama dalam hal pelayanan  kesehatan di Bumi Cenderawasih?

Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes mengatakan pihaknya ke depan akan membuka satu tim kerja khusus pengelola program Covid-19 di Papua, semacam ATM (AIDS, TBC dan Malaria) yang sudah ada di struktur OPD tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes bersama Tim Data dan Informasi Posko Dinkes Covid-19 Dr. dr. Arry Pongtiku, MHM memperlihatan dua buku karya mereka.

 

“Jadi nanti tim ini yang khusus tangani Covid, sementara teman-teman lain kembali bekerja seperti biasa sesuai bidangnya. Satgas akan tetap jalan tapi dikoordinir oleh tim Covid ini. Ketika kita sudah berlakukan kebijakan New Normal, Covid ini diprediksi belum hilang, masih ada. Makanya kami ingin ada pengelola program khusus Covid baik di Dinas Kesehatan Provinsi Papua maupun di kabupaten/kota sehingga link terhubung ke pusat,” kata Robby kepada papuabangkit.com di ruang kerjanya, Kamis (11/06/2020).

Selain itu, dalam upaya menghadapi kebijakan New Normal, hal urgen yang tengah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Papua adalah menyusun protokol kesehatan yang menjadi panduan atau pedoman bagi aktivitas di seluruh instansi pemerintah, lembaga-lembaga, pelayanan publik seperti pasar, mall, tempat ibadah, sekolah dan sebagainya.

“Juga kita siapkan protokol kesehatan khusus bagi komunitas masyarakat Asli Papua yang berkaitan dengan kegiatan budaya dan sosial mereka, seperti acara adat, ibadah kematian, atau kehidupan mereka sehari-hari. Ini kita susun atas permintaan Wakil Gubernur dan akan kita berikan sebagai pedoman hidup di era New Normal bagi masyarakat Asli Papua,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Paniai ini.

Menurut Robby, sebagai Tim Satgas Covid Bidang Kesehatan, OPD yang dipimpinnya akan terus melakukan penguatan di masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi agar masyarakat mengerti dan terhindar dari virus ini. Ke depan, pihaknya juga akan melakukan penguatan di layanan kesehatan dengan menyiapkan Puskesmas agar bisa menangani pasien terkait Covid, mulai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Nanti pasien yang parah barulah dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid atau rumah sakit regional terdekat,” kata Robby.

Ia mengatakan, hal lain yang sedang dilakukan adalah menguatkan giat surveilans di tingkat kabupaten dan Puskesmas. Pada 28 Mei 2020, pihaknya sudah melepas 168 relawan Covid ke 16 kabupaten/kota, terdiri dari 48 dokter, para medis sebanyak 96 orang, tenaga epidemiologi sebanyak 14 orang dan 10 tenaga gizi.

“Kita butuh tenaga kesehatan cadangan, juga kita dorong ke kabupaten/kota. Sehingga ketika tenaga kita yang ada misalnya sakit, cape, ada yang ganti,” urainya.

Robby meminta agar masyakat di Papua tetap mengikuti protocol kesehatan dan himbauan pemerintah dengan menjaga jarak (physical distancing), menghindari kerumunan/keramaian (social distancing), rajin cuci tangan dengan air sabun dan air mengalir, tetap di rumah, dan wajib memakai masker jika keluar rumah.

 Berdasarkan data, per 11 Juni 2020, total angka kumulatif pasien Covid di Bumi Cenderawasih mencapai 1.169 orang, dimana 824 pasien sedang dalam perawatan, 330 orang dinyatakan sembuh, dan 15 orang meninggal. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box