Simulasi Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Polres Jayapura Kota dan UP2KP pada April 2020 lalu untuk menangani pasien Covid.

 

JAYAPURA (PB.COM)Lonjakan penambahan pasien Covid di Papua kembali terjadi pada Rabu (02/06/2020). Berdasarkan hasil pemeriksaan, sebanyak 104 orang baru dinyatakan terinfeksi Covid-19. Dengan demikian, jumlah kumulatif warga di Bumi Cenderawasih yang positif terinfeksi virus asal Wuhan ini mencapai 1.823 orang.

“Dari angka ini, saat ini ada 926 pasien (51%) yang sedang kami rawat, 879 atau 48% dinyatakan sembuh, dan 18 orang atau 1% meninggal dunia,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) saat memberi keterangan pers secara virtual dari Media Center Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Rabu (02/07/2020).

Sumule menguraikan, tambahan 104 kasus hari ini terbanyak berasal dari kota Jayapura yaitu 99 orang,  Mimika 2 orang, Kabupaten Jayapura 1 orang, Merauke  1 orang dan Kepulauan Yapen berjumlah 1 orang.

“Hari ini juga kami laporkan ada tambahan 10 orang yang dinyatakan sembuh yaitu kota Jayapura 6 orang, Kabupaten Mimika 3 orang dan kabupaten Nabire 1 orang,” katanya.

Menurut Sumule, mengingat tingginya angka kasus dimana sebagiannya juga meninpa para petugas medis, pihaknya mewacanakan akan mengirim tenaga medis dari luar Papua. Sebelumnya, dalam rapat terbatas di Istana Negara Presiden Jokowi memberikan  perhatian serius kepada daerah  yang angka penyebaran covid-nya masih tinggi dengan mendatangkan tenaga medis serta menambah alat-alat kesehatan yang diperlukan sesuai kebutuhan.

“Kemarin waktu pertemuan bersama Wakil Gubernur, wacana itu sudah ada. Jadi kita akan mengoptimalkan tenaga yang ada. Jika harus mencari dari luar akan kita lakukan,” tuturnya.

Dari data yang terkumpul, saat ini ada sekitar 60-an tenaga medis di Papua positif terinfeksi virus asal Wuhan ini, dimana sekitar 45 orang tenaga medis berasal dari RSUD Jayapura dan 28 orang di RSUD Abepura.

Namun hingga saat ini, masyarakat khususnya di Kota Jayapura menganggap Covid bukanlah persoalan serius. Ada yang mencurigainya sebagai ajang proyek belaka, juga ada yang sudah jenuh dengan pemberitaan covid.

“Apakah teman-teman harus menunggu satu petugas kesehatan itu meninggal, baru dibilang penyakit itu ada. Harusnya tidak boleh seperti itu. Mari kita belajar dari Kota Surabaya,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua ini. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box