Rapat Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat anti Narkoba bersama Organisasi Masyarakat di Jayapura, Rabu (16/9/2020).

JAYAPURA (PB.COM) – Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan peredaran narkotika di Provinsi Papua meningkat selama pandemi Virus Corona (Covid-19).

Hal itu disampaikan Kepala BNN Provinsi Papua, Brigadir Jenderal Pol Jackson Lapalonga, pada Rapat Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat anti Narkoba bersama Organisasi Masyarakat di Jayapura, Rabu (16/9/2020).

“Selama pandemi Covid-19 memang peredaran dan penyalahgunaan narkoba meningkat, karena pengawasan dari aparat keamanan berkurang disebabkan sibuk untuk penanganan corona di Papua,” katanya.

Ia menjelaskan, oknum pengedar narkoba selama pandemi Covid-19 memanfaatkan jasa ekspedisi (pengiriman barang) untuk mengirim barang haram tersebut.

Menurutnya, pengiriman barang langsung ke rumah-rumah dan tidak terdeteksi lagi oleh aparat keamanan. “Sebanyak 99 persen pengedar narkoba di Papua saat ini gunakan jasa pengiriman barang dan kami BNN dan Polda Papua sudah melakukan analisi, dan ke depan akan bekerjasama dengan stakeholder untuk melakukan pengawasan secara ketat,” ujarnya.

Jackson menegaskan, untuk memerangi para bandar dan pengedar yang semakin merajalela, perlu dukungan pemerintah Provinsi Papua dan kabupaten/kota serta masyarakat.

Lanjutnya, jumlah penyalahguna narkoba di Papua terus meningkat dari tahun ke tahun. Data Polda Papua selama tiga tahun terakhir (2017-2020) sebanyak 582 kasus.

Sementara data BNN Papua tiga tahun terakhir, penyalaguna ganja di 11 kabupaten/kota sebanyak 931 kasus dengan rata-rata penyalaguna usia 12-20 tahun (usia produktif) dan jenis narkotika yang digunakan adalah sabu-sabu, ganja dan lem.

Sejauh ini, katanya, jalur masuk narkoba ke Provinsi Papua dan kabupaten lain melalui jalur laut dan udara. Sehingga BNN akan bekerjasama dengan jasa ekspedisi maupun instansi terkiat untuk mengantisipasi peredaran narkoba di wilayah Papua.

Selain itu, BNN Papua selama ini gencar memberikan sosialisasi ke berbagai sekolah dan instansi di wilayah hukumnya, terkait bahaya narkoba. “BNN Papua tidak mungkin bisa mengatasi ini sendiri tanpa adanya kerjasama dari seluruh pihak. Ini tanggung jawab kita bersama,” paparnya.

Namun demikian, Jackson menegaskan jika BNN Papua juga meminta komitmen semua institusi serta instansi agar sama-sama memberantas Narkoba. Misalnya, melakukan kegiatan pencegahan dengan cara test urine secara berkala kepada masyarakat maupun di instansi pemerintah. (Toding)

Facebook Comments Box