Sejumlah Pemuda asal Flores Timur di Kota Jayapura saat turun ke jalan, Kamis (08/04/2021) untuk menggalang dana bagi korban banjir bandang di Adonara, Flores Timur, NTT.

 

JAYAPURA (PB.COM)—Paguyuban Flores Timur (Flotim) di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (08/04/2021) turun ke jalan menggalang dana bagi korban banjir bandang yang menimpa sejumlah desa di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT pada Minggu dini hari, 4 April 2021.

Belasan anak muda dan pengurus terlihat turun di sejumlah titik jalan di Kota Jayapura, yaitu Lampu Merah Waena, depan Kantor Pos Abepura dan pertigaan Dok 2 Jayapura. Hasil dana yang dikumpulkan akan dikirim sebagai dana tanggap darurat kepada sejumlah desa dengan dampak terparah seperti Nele Lamadike di Kecamatan Ile Boleng, dan Waiburak di Kecamatan Adonara Timur.

“Dana yang kami kumpul ini untuk dana tanggap darurat sebagai bantuan tahap pertama. Tetapi di masing-masing kelompok arisan dalam Tungku Flores Timur di Kota Jayapura, kami juga jalankan sumbangan sukarela per kepala keluarga,” ujar Ketua Tungku Flores Timur di Kota Jayapura, Stanis Hike Dosinaen, SH kepada papuabangkit.com.

Menurut Stanis, selain dua aksi penggalangan dana tersebut, pihaknya juga melalui media sosial berupa video yang beredar membuka diri bagi siapapun yang tergerak hatinya untuk ikut membantu para korban di Adonara. Sumbangan dapat disalurkan melalui rekening resmi  BNI Nomor Rekening: 118 551 8648 atas nama Ikatan Keluarga Flores Timur (IKFT).

“Siapa pun tentu tidak menduga bencana ini terjadi. Karena itu, kita menggugah semua orang, baik warga kita sendiri asal Flores Timur atau NTT umumnya, maupun saudara Nusantara yang ada di Papua, yang mau peduli dan berbagi dengan saudara-saudara kita di Adonara. Sekecil apa pun yang diberikan, tentu sangat bermanfaat bagi mereka,” kata Stanis yang juga Ketua Komisi D DPRD Kota Jayapura ini.

Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur luluh lantah diterjang hujan dan angin kencang pada Minggu (4/4/2021) dini hari. Banjir, tanah longsor hingga tingginya gelombang laut melanda daerah kepulauan tersebut akibat siklon tropis Seroja.

Proses evakuasi di Desa Ne Lamadike, Kecamatan Ile Boleng. Puluhan rumah telah rata dengan tanah disapu banjir.

 

Bencana banjir terparah dialami warga Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Adonara. Hingga Rabu (06/04/2021) tercatat, sudah ada 55 jenazah yang berhasil dievakuasi dan dikuburkan. Tinggal 1 korban hilang yang masih dalam pencarian. Sementara di Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 13 jenazah sudah ditemukan dan dikubur, menyisakan 4 orang yang masih dalam pencarian. Dua desa lain, Oyang Barang dan Mewet juga mengalami korban masing-masing 1 orang meninggal dan beberapa masih dalam proses pencarian.

Selain Adonara, di Pulau Lembata, khususnya Kecamatan Ile Ape, sejumlah desa pun mengalami banjir serupa. Terdapat 20 lebih warga meninggal dunia, puluhan lain sedang dalam proses pencarian, dan ribuan orang mengungsi ke Lewoleba.

Kondisi Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur usai diterjang banjir, Minggu (04/04/2021)

Berdasarkan informasi di sejumlah WA Group, Kamis (08/04/2021), Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo tiba di Adonara mengunjungi korban di Nele Lamadike. Sementara Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan mengunjungi Adonara, Jumat (09/04/2021). Presiden akan Shalat Jumat dan makan siang di Adonara, dan  selanjutnya ke Lembata mengunjungi para korban bencana di sana. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box