Salah satu keluarga di desa Koperapoka menerima bantuan bahan makanan dan masker dari PTFI.

 

TIMIKA (PB.COM)PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui tim Community Relations kembali menyalurkan bantuan sosial berupa bahan pokok kebutuhan sehari-sehari. Kali ini, bantuan senilai Rp800 juta tersebut diberikan kepada warga 5 Kampung binaan (Nayaro, Nawaripi, Koperapoka, Ayuka, dan Tipuka), guna meringankan perekonomian warga akibat pandemi COVID-19.

Bahan pokok yang terdiri dari beras, minyak goreng, telur, gula, dan mie instan ini diserahkan oleh perwakilan PTFI dari tim Community Relations, Alfonsus Ramidi, dengan diterima secara simbolis oleh Kepala Kampung bersama perwakilan warga. Adapun penyerahan dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker serta menjaga jarak.

Sebelum melakukan pendistribusian bahan makanan, setiap petugas PTFI diperiksa suhu tubuhnya sesuai protokol kesehatan dan keselamatan Covid-19.

 

“Di tengah pandemi yang berdampak pada kehidupan masyarakat, kami berharap PTFI dapat membantu memastikan kebutuhan pokok mereka tetap terpenuhi. Semoga bantuan ini dapat meringankan ekonomi warga 5 Kampung yang terdampak,” ujar Yohanes Bewahan, Manager Community Economic Development PTFI.

Bantuan sosial ini merupakan kelanjutan dari distribusi bahan makanan yang PTFI berikan kepada sekitar 4.200 masyarakat Amungme dan Kamoro yang tinggal di sekitar area perusahaan pada April 2020 lalu. Selain bantuan langsung dari PTFI, melalui dana kemitraan Freeport yang dikelola oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) juga telah didistribusikan bantuan serupa senilai Rp9 miliar masyarakat tujuh suku di Kabupaten Mimika.

“Setelah ini, PTFI akan melanjutkan penyaluran bantuan sosial kepada warga ex-kampung Banti yang kini berada di area Timika,” lanjut Bewahan.

Safety meeting dilakukan sebagian bagian dari persiapan pendistribusian bantuan sosial PTFI di Kantor Koperasi Maria Bintang Laut.

 

Pemberian bantuan sosial tahap kedua dilakukan bersama Keuskupan Timika, selain bahan makanan juga diserahkan bantuan berupa 2.400 masker. Seluruh bantuan ini menyasar pada masyarakat asli Papua yang mayoritas bekerja secara informal sebagai petani dan nelayan di lima kampung binaan PTFI tersebut.

Keuskupan Mimika yang telah lama bekerja sama dengan PTFI, khususnya dalam bidang pengembangan ekonomi, berharap agar bantuan ini dapat membantu warga menghadapi wabah pandemi yang terjadi tidak hanya di Papua, tetapi juga di seluruh dunia.

Benyamin Meo, Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Mimika yang juga adalah Manager Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) menjelaskan, bantuan-bantuan tersebut sangat membantu ketahanan pangan masyarakat setempat. Sebab, dengan adanya berbagai pembatasan yang diakibatkan virus corona, produktivitas warga, seperti yang bergerak di bidang perkebunan dan perikanan, menjadi berkurang.

“Seluruh bahan makanan yang diberikan telah melalui pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kondisinya baik dan layak dikonsumsi. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, sambil kita berdoa agar keadaan segera pulih seperti sebelumnya,” lanjut Benyamin. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box